Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pilot Susi Air Terancam Ditembak, Ini Respon TNI

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/bonfilio-mahendra-1'>BONFILIO MAHENDRA</a>
LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA
  • Sabtu, 27 Mei 2023, 17:57 WIB
Pilot Susi Air Terancam Ditembak, Ini Respon TNI
Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksda Julius Widjojono/RMOL
rmol news logo Mabes TNI tidak akan menambah jumlah prajurit untuk misi pembebasan Kapten Philips Max Mehrtens yang saat ini disandera Kelompok Separatis Teroris (KST) pimpinan Egianus Kogoya.

"Penambahan pasukan tidak ada," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksda Julius Widjojono, melalui pesan singkat ke Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (27/5).

Meski begitu TNI akan terus berupaya maksimal mencari dan membebaskan Kapten Philips.

"Perlu dicatat, hingga kini pemerintah, dalam hal ini TNI, tetap sesuai SOP, dengan tahapan-tahapan yang makin terukur, salah satunya peningkatan siaga tempur," kata Julius diplomatis.

"Kami yakin skenario lain akan bergulir, sesuai prediksi-prediksi pengamat dan analisa internal. Yakinlah, sebagai bangsa besar sudah pasti Indonesia menempatkan diri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia, dan kekuatan pasukan kita sudah dibuktikan dalam sejarah," katanya.

Seperti diberitakan, KST pimpinan Egianus Kogoya mengancam akan menembak Kapten Philips Max Mehrtens, dalam waktu dua bulan ke depan.

Ancaman itu disampaikan Philips lewat video yang beredar di media sosial, salah satunya akun twitter @jefry_wnd yang dikutip redaksi, Sabtu (27/5).

Pada video itu, Kapten Philip berada di tengah-tengah kelompok KST yang membawa senjata api laras panjang serta tombak.

"Militer Papua kasih dua bulan lagi untuk semua negara yang lain untuk bicara dengan Indonesia untuk Papua merdeka. Kalau sudah dua bulan dan mereka tidak bicara dengan Papua, mereka akan tembak saya,” kata Philips, dalam video itu.

Kapten Philips Max Mehrtens disandera sejak empat bulan lalu, tepatnya 7 Februari 2023. Saat itu Kapten Philips mengoperasikan pesawat Susi Air jenis Pilatus Porter dengan nomor penerbangan SI 9368 dan hilang kontak, usai mendarat di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

Sejauh ini pihak TNI-Polri telah melakukan pencarian, namun faktor cuaca, medan pegunungan, serta berbaurnya KST dengan penduduk setempat, menjadi hambatan operasi.rmol news logo article
EDITOR: ACHMAD RIZAL

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA