KRI tersebut ditempatkan pada sektor - sektor strategis mengelilingi Pulau Dewata sejak Minggu kemarin (13/11).
"TNI AL yang merupakan satuan tugas laut membagi kekuatannya berdasarkan sektor yang mengelilingi Pulau Bali, selain itu dilaksanakan juga pola pengamanan berlapis mulai dari pantai hingga menjauhi pantai menuju laut dan bersinggungan dengan pola sektor tadi," kata Panglima Koarmada II Laksamana Muda TNI TSNB Hutabarat selaku Komandan Satgas Laut dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (15/11).
Selain menyiagakan 14 KRI, TNI AL juga menerjunkan Pasukan Elit dari Kopaska, Taifib Marinir, serta Penyelam Dislambair. Bukan saja unsur kapal perang, guna menjamin keamanan laut pertemuan para pemimpin dunia ini, unsur udara TNI AL yang memiliki kemampuan Anti Kapal Selam saat ini juga telah siap digerakkan kapan saja dari atas KRI.
Begitu pun, Pasukan Pangkalan TNI AL telah mempertebal pengamanan di pelabuhan maupun lokasi strategis lainnya yang menjadi pintu masuk ke Pulau Dewata.
Di sisi lain, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, kapal-kapal perang itu telah mulai melaksanakan pengamanan sejak 6 November hingga 19 November mendatang.
"Salah satu tugasnya melaksanakan hailing terhadap kapal-kapal yang melintas di wilayah ALKI II dan memastikan setiap sektor aman serta tidak ada ancaman bahaya apapun," tegas Yudo.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: