Kerja sama tersebut ditunjukkan dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Direktur Teknologi dan Pengembangan Dahana, Suhendra Yusuf RPN dan CEO Lahab, Arafat Al Yafe pada gelaran Indo Defence Expo & Forum, Jumat (4/11).
Kerja sama strategis ini juga dilakukan dalam upaya mewujudkan kemandirian alat peralatan pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) nasional. Dahana yang juga bagian dari bagian DEFEND ID juga ingin menjadi pemain dalam rantai pasok industri pertahanan global.
“Kami berharap MoU ini dapat ditindaklanjuti dan diwujudkan guna meningkatkan kapabilitas dan kapasitas masing-masing perusahaan,†kata Suhendra kepada redaksi, Sabtu (5/11).
Di sisi lain, kesepakatan dua perusahaan ini diharapkan bisa mengeksplorasi sinergi dan peluang bersama untuk mengembangkan kemampuan individu dan kedaulatan melalui kemitraan.
"Dengan kekuatan unik ini, kami dapat memainkan peran strategis memperkuat hubungan ekonomi dan keamanan di antara negara," tambah Al Yafei.
Rencananya, Lahab – Edge akan membangun pabrik TNT di Kawasan Energetic Material Center PT Dahan di Subang serta penjajakan kerja sama dalam produksi propelan dan RDX.
Sebelumnya, DEFEND ID telah menandatangani perjanjian kerahasiaan pada Agustus tahun lalu, dan perjanjian induk dengan Edge Group pada Januari 2022 untuk melakukan kerja sama dan evaluasi potensi kemitraan strategis dalam usaha bersama, investasi bersama, dan penjajakan peluang kerja sama lainnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.