Informasi yang diperoleh redaksi
Kantor Berita Politik RMOL, penyebab aksi berutal KKB itu lantaran posisinya yang terdesak dari Perkotaan dan Bandara Distrik Illaga oleh Satgas Nemangkawi.
Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Iqbal Al Qudussy menyampaikan, saat ini aparat Polres Puncak telah melakukan pemeriksaan kepada para saksi yang melihat langsung aksi brutal KKB itu.
"Pada saat melakukan aksi teror, Para KKB menggunakan Baju singlet loreng, semua masih muda, memakai kalung manik - manik dominasi warna merah serta mengecat muka berwarna Hitam," kata Iqbal kepada wartawan, Selasa (4/5).
Dari keterangan saksi, kata Iqbal, KKB biasanya berjaga jaga di Kamp. Amungi dekat jembatan Amunggi, dan juga di Pintu Angin Kamp. Wuloni, mereka membuat Pos Pantau di Kamp. Wuloni untuk memantau pergerakan Anggota TNI Polri.
Pasca pembakaran, kondisi keamanan telah terkendali, karena kelompok yang melakukan pembakaran telah terindentifikasi dan dikejar oleh Satgas Nemangkawi.
"Diduga yang melakukan aksi KKB pimpinan Peni Murib," ungkap Iqbal.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: