Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono memastikan kabar beredar di medsos yang menyebut prajurit TNI AD tewas dalam kontak tembak dengan KKB di Nduga tidak benar atau hoax.
“Tidak ada prajurit TNI termasuk dari Yonif 700/WYC yang terluka atau tewas di Nduga seperti yang beredar di media sosial. Informasi yang beredar di media sosial itu hoax,†tegas Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono dalam keterangannya, Jumat (26/3).
Diakui dia, KKB sengaja membuat berita hoax untuk menyudutkan pemerintah dan aparat keamanan dengan memutar balikkan fakta di lapangan, seperti berita hoax dengan menyatakan lima prajurit TNI meninggal dalam kontak senjata di sekitar Nduga.
Sebelumnya, Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengungkapkan bahwa secara garis besar KKB mempunyai tiga sayap gerakan, yakni sayap politik, klandestin, dan bersenjata.
“Tiga sayap gerakan ini memanfaatkan medsos untuk saling berkomunikasi, merencanakan aksi dan menyebarkan berita bohong untuk membentuk opini buruk tentang pemerintah Indonesia (termasuk TNI-Polri) terkait masalah Papua melalui berbagai platform medsos,†jelasnya.
Menurutnya, menghembuskan berita hoaks di media sosial merupakan trik dari KKB untuk menciptakan opini bahwa Papua selalu dalam kondisi mencekam dan ini sudah berulangkali terjadi.
“Ini merupakan trik mereka dan mereka masif melakukannya, terutama di medsos,†ujarnya.
Namun demikian, baik Pangdam maupun Kapen Kogabwilhan mengharapkan agar personel TNI yang bertugas di daerah rawan diminta selalu waspada dan tidak lengah saat menjalankan tugas.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: