Kilas Balik 2020: Tujuh Kebijakan Pertahanan Menhan Prabowo Subianto

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto/Net

Jurubicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak mencatat terdapat setidaknya tujuh kebijakan pertahanan yang diambil oleh Prabowo sepanjang 2020.
Berikut tujuh kebijakan pertahanan yang dimaksud, sesuai dengan keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (30/12).
1. Pertahanan Rakyat Semesta
Dahnil menuturkan, Prabowo mengingatkan kembali pentingnya Pertahanan Rakyat Semesta, khususnya melalui Bela Negara, Komponen Cadangan, dan Komponen Pendukung sesuai dengan UU 23/2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.
Dalam hal ini, Prabowo sendiri secara khusus mendorong realisasi Komponen Cadangan (Komcad) untuk memperkuat pertahanan dan menjaga kedaulatan dari berbagai ancaman militer maupun nirmiliter yang bisa muncul kapan pun.
"Penguatan komponen pendukung juga terus dilakukan, tinggal yang tak kalah penting dan menjadi perhatian khusus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto adalah realisasi Komponen Cadangan (KOMCAD), yang tinggal menunggu persetujuan Presiden melalui Peraturan Pemerintah," ujar Dahnil.
2. Penguatan Industri Pertahanan Nasional
Untuk memperkuat kemandirian industri pertahanan nasional sesuai mandat Jokowi, Prabowo aktif menjajaki kerja sama dengan berbagai negara produsen yang potensial, serta memiliki komitmen nyata untuk melakukan alih teknologi.
"Selain itu, penguatan BUMN Pertahanan seperti Pindad, Dahana, PTDI, PTPAL dan lain sebagainya dilakukan semaksimal mungkin, BUMN-BUMN tersebut menjadi produsen utama alutsista-alutsista yang bisa dan mampu diproduksi di dalam negeri. Mulai dari produksi Ranpur, Randis, Peluru dan lain sebagainya," lanjut Dahnil.
3. Modernisasi Alutsista
Sepanjang tahun 2020, peta jalan modernisasi alutsista Indonesia dilakukan Prabowo dengan menempatkan industri pertahanan dalam negeri sebagai prioritas utama, dan kerja sama dengan negara-negara produsen yang memiliki komitmen untuk alih teknologi untuk alutsista yang belum bisa diproduksi oleh indutsri pertahanan dalam negeri.
"Dan, tentu upaya untuk mendapatkan alutsista yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan pertahanan Indonesia dilakukan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto," tutur Dahnil.
4. Diplomasi Pertahanan
Sejak ditugaskan sebagai Menhan, kata Dahnil, Prabowo aktif mengisi ruang diplomasi pertahanan, khususnya untuk memastikan posisi Indonesia yang bebas aktif, serta tidak terlibat dalam pakta pertahanan/militer mana pun. Diplomasi tersebut dilakukan, baik melalui kunjungan resmi langsung ke negara-negara sahabat, dan juga komunikasi virtual.
Khusus pada 2020, diplomasi pertahanan yang dilakukan oleh Prabowo, lanjut Dahnil, bukan hanya membawa agenda utama kerja sama industri pertahanan, namun juga penganangan Covid-19.
5. Penanganan Covid-19
Sesuai dengan instruksi presiden, Kementerian Pertahanan berserta seluruh kementerian dan lembaga lainnya diminta untuk fokus pada penanganan Covid-19.
Selain melakukan komunikasi dengan negara lain terkait penanaganan Covid-19, Prabowo juga memerintahkan agar rumah sakit yang dikelola oleh Kementerian Pertahanan dan TNI fokus merawat pasien Covid-19.
6. Peningkatan Sumber Daya Manusia Bidang Pertahanan
Pada 2020, Prabowo mempersiapkan sumber daya manusia bidang pertahanan dengan merevitalisasi Universitas Pertahanan. Revitalisasi dilakukan dengan membuka program Strata-1 dan memperkuat program magister dan doktoral.
Alhasil sejak 2020, Universitas Pertahanan membuka program S-1 dengan empat fakultas baru yang fokus pada ilmu pasti, yakni Fakultas Kedokteran Militer, Fakultas Farmasi Militer, Fakultas MIPA, dan Fakultas Teknik Militer.
Selain itu, Prabowo juga menjadikan Universitas Pertahanan sebagai lembaga yang bertugas untuk terus meningkatkan kapasitas dan profesionalitas para perwira TNI melalui short course yang menghadirkan pengajar dari para profesor bidang pertahanan dan panglima-panglima berprestasi dari seluruh dunia.
7. Cadangan Logistik Strategis Untuk Pertahanan Negara
Menurut Dahnil, Prabowo dalam banyak kesempatan mengingatkan bahwa dalam terdapat empat logistik yang penting dalam perang, yakni alutsista yang terbaik, pangan, obat-obatan, dan energi.
"Nah, pertahanan dalam jangka panjang harus memperhatikan hal tersebut, maka ketika Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk ikut memperhatikan ketahanan pangan, maka sepanjang tahun 2020, Kementerian Pertahanan mempersiapkan peta jalan untuk membangun cadangan logistik strategis untuk pertahanan negara,"
"Konsep lumbung pangan yang dibangun oleh Kementerian Pertahanan bukan konsep lumbung pangan seperti yang sudah ada selama ini, namun lumbung pangan yang dibangun akan berorientasi sebagai cadangan logistik strategis untuk kepentingan pertahanan negara, yang akan digunakan ketika kondisi darurat," tandasnya.

EDITOR: SARAH MEILIANA GUNAWAN
Tag:
Kolom Komentar
Video
Sebelum Mbak You, Arief Poyuono Sudah Ramalkan Kalabendu
Kenapa tahun ini disebut zaman kalabendu? Banyak pejabat dipenjara, banyak orang jujur disingkirkan, banyak orang lurus ..
Video
BINCANG SEHAT • Memandang Pandemi Dari Kacamata Relawan
Hampir satu tahun Indonesia bergulat dengan pandemi Covid-19. Selain tenaga medis, mereka yang mengambil peranan penting..
Video
RMOL World View • Menjaga Gawang Pertahanan Indonesia
Penemuan UVV (unmanned underwater vehicle) atau seaglider di perairan Kepulauan Selayar serta masuknya kapal China ke Se..