Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane berpendapat, hal ini dinilai peting mengingat medan pencarian kelompok yang kerap melakukan teror terhadap warga tak berdosa itu sangatlah susah yakni pegunugan dan hutan lebat.
"Ada reward yang jelas ketika mereka berhasil menghabisi kelompok MTI, misalnya bisa mengikuti pendidikan atau memegang posisi jabatan. "Jangan kosong kosong bae","kata Neta dalam keterangan yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (3/12).
Menurut Neta, strategi inilah yang perlu diperhatikan, sehingga Mabes Polri tidak hanya sekadar "perintah kosong", agar tidak ada kecemburuan dari personel Satgas Operasi Tinombala terhadap rekan-rekan mereka yang bertugas di belakang meja, di kota-kota di Jawa bisa sekolah dan gampang dapat jabatan empuk.
Adapun hal lain, menurut Neta yang harus diperhatikan oleh Mabes Polri ialah penugasan terhadap personel yang berpengalaman di medan tempur dalam hal ini hutan dan gunung.
"Untuk itu Mabes Polri perlu mengkonsolidasikan Brimob dan TNI yang memang punya pengalaman di Medan tempur hutan, untuk memburu teroris MTI itu. Densus 88 sekali pun tidak punya pengalaman di Medan tempur hutan. Mereka hanya piawai di perkotaan," tandas Neta.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.