Edy yang juga aktivis dakwah ini juga mengingatkan, rakyat khususnya umat Islam sangat mencintai TNI. Apalagi Panglima Besar Sudirman sejatinya juga seorang ulama.
"Pernyataan Pangdam di Monas beberapa hari lalu sangat tidak elok. Mosok TNI menantang rakyat, gak gitu caranya," kata Edy melalui video di akun youtube miliknya, Sabtu (21/11).
Belakangan rakyat disuguhi gelar pasukan lengkap dengan panser seperti ingin berperang, namun hanya untuk mencopot baliho. "Kang Dudung saya mau bilang gimana ya, masa nurunin baliho saja pakai kendaraan tempur, Sayang pansernya, jenderal," kata edi.
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurchman mengultimatum Front Pembela Islam (FPI) agar tidak coba-coba untuk bertindak semaunya. Menurut jenderal bintang dua ini, perintah dan langkah yang diambil olehnya menurunkan seluruh baliho bergambar Habib Rizieq Shihab karena merasa Front Pembela Islam (FPI) yang menurutnya ingin menang sendiri dan selalu merasa benar.
"Kalau perlu FPI dibubarkan saja itu, kalau coba-coba dengan TNI, mari," tantang Dudung usai apel pasukan lapangan di silang Monas, Jakarta Jumat kemarin (20/11).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: