Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Habib Rizieq, Dewan Pakar ICMI: Yang Cerdas Percaya Penjelasan Mantan Dubes Saudi Untuk Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Sabtu, 07 November 2020, 12:35 WIB
Soal Habib Rizieq, Dewan Pakar ICMI: Yang Cerdas Percaya Penjelasan Mantan Dubes Saudi Untuk Indonesia
Habib Rizieq/Net
rmol news logo Anggota Dewan Pakar ICMI Anton Tabah berpendapat, orang yang cerdas dan jujur lebih mempercayai penjelasan mantan Duta Besar (Dubes) Saudi Arabia untuk Indonesia Syekh Asy Syuaibi.

"Yang jujur yang cerdas yang netral pasti akan lebih percaya dengan penjelasan Dubes Arab Saudi Untuk Indonesia tersebut," kata Anton kepada wartawan, Sabtu (7/11).

Sebelumnya, mantan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia itu dalam kesempatan wawancara oleh sebuah stasiun TV swasta pada medio November 2019 memberikan penjelasan yang bertolak belakang dengan apa yang dikatakan oleh pemerintah bahwa Habib Rizieq Shihab tinggal di Makkah Saudi Arabia ilegal, tanpa dokomen-dokumen resmi.

Syekh Asy Syuaibi mengatakan, Habib Rizieq masuk Saudi resmi dengan dokumen visa resmi dan bebas tinggal di Saudi, dengan begitu, kata dia, banyak pejabat dari Indonesia tokoh dan ulama hingga Jenderal bebas bertemu Habib Rizieq di sana.

Disisi lain, justru Saudi Arabia sangat perhatian atas keamanan Habib Rizieq karena keturunan Nabi Muhammad SAW. Imam besar FPI itu bebas pergi kemanapun, termasuk jika ingin pulang ke Indonesia asalkan dengan jaminan keselamatannya.

Kemudian, sambung Syekh Asy Syuaibi dalam wawancara itu juga mengatakan, Arab Saudi tak pernah menghalangi Rizieq pergi kemana pun, terkecuali ada sesuatu yang berakibat pada keselamatannya.

Anton mengatakan, dari penjelasan mantan Dubes tersebut, sangat jelas menggambarkan bahwa fakta sebenarnya Rizieq Shihab tidak memiliki persoalan atau pelanggaran yang selama ini digembar-gemborkan pemerintah

"Ini sekaligus membantah fitnah oknum-oknum pejabat Indonesia tersebut," kata Anton.  

Anton memberi saran, lebih baik pemerintah mengungkap kasus korupsi dan menghukum para koruptor serta penista agama

"Dari pada mendholimi Habib Ulama yang selalu amar ma'ruf nahi munkar," demikian Anton. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA