Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

KKSB Berulah Lagi, Pos Koramil Ditembaki Sekitar 20 Kelompok Separatis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Senin, 12 Oktober 2020, 02:28 WIB
KKSB Berulah Lagi, Pos Koramil Ditembaki Sekitar 20 Kelompok Separatis
Aparat TNI dalam menjaga keamanan di Papua/Ist
rmol news logo Beberapa rentetan kejadian aksi teror Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) semakin tidak terkendali.

Tidak pandang bulu dalam menentukan sasarannya, mulai tukang ojek, buruh, tenaga medis, pegawai aparat pemerintah daerah, masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, TNI-Polri, termasuk pesawat sipil pun jadi sasaran tembak KKSB.

Minggu (11/10) sekitar pukul 14.00 WIT, KKSB kembali menyerang pos Koramil persiapan Hitadipa di Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya dengan kekuatan kurang lebih 20 orang. Mereka melakukan penembakan dari Kampung Balamay yang terletak di ketinggian seberang sungai di belakang Koramil Hitadipa.

"KKSB menyerang dari tengah kampung masyarakat agar jatuh korban dari pihak masyarakat. Diduga, masyarakat kampung tersebut berada di bawah ancaman KKSB untuk menjadi tameng hidup saat mereka menyerang," kata Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam keterangan tertulisnya.

Ia menjelaskan, TNI berusaha menghalau serangan KKSB dengan tembakan peringatan agar tidak mendekat dan tidak leluasa membidik ke arah Pos TNI. Kejadian ini berlangsung sampai dengan pukul 15.30 WIT.

Namun demikian, Kolonel Czi IGN Suriastawa menegaskan, tidak ada korban dalam kejadian ini. TNI dalam pos pertahannya selalu berusaha menghindarkan korban dari masyarakat sipil.

"Siapa pun yang ada di balik serangam ini agar menghentikan cara-cara yang tidak berperikemanusiaan dengan menggunakan masyarakat sipil sebagai tameng hidup," tegasnya.

Ia menjelaskan, keberadaan Koramil persiapan Hitadipa dibangun untuk membantu mengamankan masyarakat dan pembangunan di daerah Kabupaten Intan Jaya.

"Gangguan KKSB tersebut akan menghambat pembangunan yang sedang berlangsung yang akhirnya berdampak pada terhambatnya kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Papua," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA