Peristiwa ini hampir mirip dengan peristiwa sebelumnya. Desember 2018 silam, Mapolsek Ciracas juga dibakar, penyebabnya lantaran sebelumnya anggota TNI dikroyok oleh warga sipil. Ontum tentara tidak puas dengan penanganan Polsek Ciracas.
Sedangkan peristiwa Ciracas Sabtu dinihari tadi, patut diduga kuat buntut dari keributan anggota TNI dan warga sipil di lampu merah Arundina, Cibubur, Kamis malam (27/8).
Ketika itu, Prada Muhamar Ilham, tenaga kurir bagian TU Sesditkumad mengaku telah dikroyok warga sipil di lampu merah Arundina. Penyebabnya, saat di lampu merah itu, Prada Ilham dipotong jalanya oleh pengendara lain.
Tidak terima, Prada Ilham kemudian memarahi pengendara tersebut, alih-alih meminta maaf, pengendara itu justru tidak terima dimarahi lalu
meneriaki Prada Ilham dengan teriakan "tentara goblok".
Diumpat, Prada Ilham tak terima dan langsung memukul pengendara tersebut. Tiba-tiba, dari arah belakang seseorg memukul Prada Ilham menggunakan benda keras pada bagian bahu kanan, dan akhirnya Prada Ilham tidak sadarkan diri di jalan hingga kemudian ditemukan oleh Pratu Muklis Driver, sintel Kopassus dan dibawa ke RS Ridwan Mauraksa, Jakarta Timur karena luka pada pelipis sobek dan mata kanan lebam.
Hasil pengembangan yang diperoleh
Kantor Berita Politik RMOL, sekitar pukul 00.25 Sabtu dini hari, 150 orang anggota konvoi dan mendatangi Markas Dandim 0505/JT dan diterima oleh Dandim 0505/JT.
Saat itu, Komandan Kodim 0505/JT Kolonel Kav Rahyanto Rdy Yunianto mencoba menenangkan massa dengan menyampaikan bahwa Prada Ilham bukan dikeroyok melainkan kecelakaan jatuh dari motor. Namun rombongan massa tidak menggubris lalu bergerak ke Mapolsek Ciracas.
Sekitar pukul 01.30 massa mulai melakukan perusakan, pintu besi Mapolsek dirobohkan dua unit mobil dan enam unit motor yang terprkir dibakar oleh massa.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: