Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

SCMP: Terorisme Di Tengah Pademik, Polisi Gagalkan Plot Serangan Jemaah Islamiah Yang Sasar Etnis Tionghoa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Jumat, 28 Agustus 2020, 16:15 WIB
SCMP: Terorisme Di Tengah Pademik, Polisi Gagalkan Plot Serangan Jemaah Islamiah Yang Sasar Etnis Tionghoa
Media Hong Kong menyoroti soal plot terorisme yang digagalkan di Indonesia/Net
rmol news logo Di tengah pandemik virus corona atau Covid-19 saat ini, ancaman terorisme masih nyata di Indonesia.

Media yang berbasis di Hong Kong, South China Morning Post (SCMP) pada Kamis (27/8) memuat artikel berjudul "Indonesian terrorists planned to attack shop owners in areas with Chinese communities".

Dalam artikel itu, mereka menyebut bahwa polisi Indonesia telah menggagalkan plot teror untuk menyerang pemilik toko di sejumlah wilayah di Indonesia yang merupakan rumah bagi komunitas etnis Tionghoa.

Kabar tersebut dibuat berdasarkan informasi yang diperoleh oleh This Week in Asia SCMP.

Merujuk pada seorang sumber keamanan senior anonim di Indonesia yang dekat dengan informasi ini, SCMP mengabarkan bahwa polisi telah menangkap 17 tersangka anggota kelompok teroris Jemaah Islamiah yang terkait dengan al-Qaeda sebelum plot serangan berhasil dilakukan di wilayah Jawa Barat.

Bersamaan dengan penangkapan tersebut, mereka juga menyita tujuh senjata api dan ratusan peluru.

Jemaah Islamiah bukan merupakan nama yang asing di Indonesia. Ini adalah kelompok yang berada di balik peristiwa bom Bali tahun 2002 yang menewaskan 202 orang.

Sumber yang dikutip oleh SCMP menyebutkan bahwa para pelaku rencananya akan menyerang pemilik toko di sebuah wilayah di provinsi Banten dan kota Tasikmalaya.

Plot teror itu dipicu oleh berita palsu atau hoax tentang dukungan terhadap komunisme.

"Beberapa anggota Jemaah Islamiah benar-benar percaya komunisme sedang meningkat di Indonesia padahal itu tidak benar," kata sumber itu, yang enggan menyebutkan namanya.

Sentimen anti-komunis di Indonesia sendiri diketahui memiliki sejarah panjang di Indonesia. Meski Partai Komunis sudah musnah dari bumi pertiwi, namun, kecurigaan akan keterkaitan antara komunitas etnis Tionghoa dan Partai Komunis masih bertahan hingga hari ini.

Sentimen semacam itu bahkan kerap semakin dikobarkan oleh kabar hoax yang menyebar.

Sumber keamanan yang sama mengatakan kepada SCMP bahwa dalam plot yang digagalkan itu, teroris Jemaah Islamiah berencana menyusup ke geng-geng sepeda motor lokal di dua daerah itu dan menciptakan "kekacauan" yang akan mengganggu polisi.

"Dan ketika polisi direpotkan oleh geng (motor), saat itulah Jemaah Islamiah menyerang toko dan pemilik toko. Itu rencananya. Tapi kami telah menghentikan mereka dengan penangkapan," kata sumber itu.
 
Penangkapan itu sediri dilakukan antara bulan April hingga Agustus.

Sumber tersebut mengatakan bahwa plot tersebut telah cacat bahkan sebelum penangkapan, karena geng motor di Indonesia fokus pada balap dan tidak memiliki asosiasi kriminal, seperti beberapa geng motor di Amerika Serikat.

Meski begitu, kabar tersebut agaknya perlu mendapat perhatian khusus, karena menandai kembalinya serangan teror bagi kelompok tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA