Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Peretasan Akun Twitter Tokoh Dunia Bisa Bawa Pengaruh Buruk Ekonomi AS, Pelakunya Ternyata Masih Remaja

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 01 Agustus 2020, 15:25 WIB
Peretasan Akun Twitter Tokoh Dunia Bisa Bawa Pengaruh Buruk Ekonomi AS, Pelakunya Ternyata Masih Remaja
Ilustrasi Peretas/Net
rmol news logo Biro Penyelidikan Federal AS (FBI) bekerja sama Agen Rahasia AS dan dengan lembaga penegak hukum negara bagian Florida telah menangkap peretas akun tokoh besar di Twitter pada Jumat (31/7). Pelaku adalah  Graham Ivan Clark, yang baru berusia 17 tahun. Ia ditangkap di apartemennya.

Jaksa Agung Negara bagian Hillsborough mengapresiasi semua pihak yang telah membantu penangkapan peretas bermodus penipuan bitcoin itu.

"Ia (Clark) ditangkap di apartemennya di Tampa. Saya mengapresiasi para penegak hukum setempat, FBI, IRS, dan Agen Rahasia AS karena telah mengungkap dan mengidentifikasi pelaku penipuan bitcoin itu," kata Andrew Warren, seperti dikutip The Verge, Sabtu (1/8).

Clark diduga telah memanipulasi karyawan Twitter dengan metode social engineering. Clark menghadapi lebih dari 30 dakwaan, termasuk penipuan berencana, pencurian identitas, tindak peretasan, dan penyalahgunaan informasi.

"Ia tak hanya memperoleh jumlah uang yang sangat besar, tapi juga dapat membawa pengaruh buruk terhadap ekonomi di Amerika karena ia memiliki akses ke akun Twitter politisi maupun publik figur lainnya," kata Warren.

Dua tersangka lainnya, Nima Fazeli (22 tahun) asal Orlando dan Mason Sheppard (19 tahun) asal Inggris juga telah ditangkap.

Sheppard dan Fazeli menggunakan SIM untuk memverifikasi kriptokurensi Coinbase agar dapat mengambil alih sejumlah akun untuk mengunggah kicauan berisi penipuan bitcoin, menurut laporan Biro Penyelidikan Federal AS ( FBI).
 
Setelah diambil alih, mereka meminta follower akun-akun yang dibajak tersebut untuk mendonasikan bitcoin ke alamat-alamat wallet yang tercantum, dengan iming-iming akan dikembalikan dalam jumlah dua kali lebih besar.

Twitter mengakui ada rentetan kasus peretasan di platform miliknya. Hingga saat ini, Twitter pun masih terus melakukan investigasi bersama aparat penegak hukum. Pihak Twitter mengapresiasi kerja aparat penegakan hukum.
 
"Kami mengapreasiasi langkah cepat yang dilakukan oleh para penegakan hukum dalam menyelidiki kasus ini. Kami akan terus bekerja sama untuk terus menginvestigasi dan memberikan informasi terbaru secara transparan dan berkala," tulis Twitter. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA