Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pandemik Covid-19, Bagaimana Penumpang Bisa Menjaga Jarak Aman Di Dalam Pesawat?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 14 Mei 2020, 13:11 WIB
Pandemik Covid-19, Bagaimana Penumpang Bisa Menjaga Jarak Aman Di Dalam Pesawat?
Ilustrasi, kursi pesawat penuh terisi/Net
rmol news logo Bisakah orang dengan aman bersosialisasi jarak jauh di pesawat terbang? Kekhawatiran ini membuat para penumpang membatalkan perjalanan mereka, ketika menyadari pesawat yang akan mereka naiki berisi penuh.

Sekelompok anggota parlemen Demokrat pun menyerukan kepada maskapai penerbangan untuk menawarkan pengembalian uang tunai, bukan hanya voucher perjalanan, kepada pelanggan yang membatalkan penerbangan mereka karena adanya pandemik virus corona. Ini merupakan resiko besar yang harus dihadapi maskapai, di satu sisi mereka berjuang menyeimbangkan pedoman jarak sosial, sisi lain mereka harus menghadapi kelangsungan hidup keuangan mereka.

Calon penumpang mengaku sangat cemas dengan adanya berita tentang penerbangan yang terlalu ramai.

Misalnya saja ada penerbangan dari San Juan ke Miami meninggalkan Puerto Riko pada hari Rabu pagi dengan 145 penumpang, padahal maskapai mengatakan memblokir 27 kursi.

Lalu, dengan kondisi itu bisakah orang dengan aman bersosialisasi jarak jauh di pesawat terbang?

"Itu sebabnya kami meminta semua pelanggan kami untuk memakai masker, karena Anda tahu kapan Anda berada di kursi maskapai bahkan ketika Anda sedang menjaga kursi tengah gratis, Anda tidak akan berada 6 kaki jauhnya dari seseorang," ujar CEO JetBlue Airways Corp, Robin Hayes, seperti dikutip dari CBS News, Rabu (13/5).

Hayes mengatakan JetBlue memblokir hingga 40 persen kursinya. Para awak serta semua yang ada di dalamnya diwajibkan menggunakan masker. "Kami benar-benar tidak memiliki masalah dengan membuat pelanggan kami patuh," kata Hayes. "Ini benar-benar etiket terbang yang baru."

Hayes mengatakan setiap pelanggan yang menolak untuk memakai masker tidak akan bisa naik. Dia juga menjelaskan apa yang akan terjadi jika pelanggan selama penerbangan memutuskan untuk tidak mengenakan masker.

"Jika pelanggan tidak memakai masker, maka dia adalah seseorang yang tidak akan kami izinkan terbang dengan JetBlue lagi," katanya.

Sementara jumlah pelancong telah dua kali lipat sejak titik terendah bulan lalu, itu masih turun 92 persen dari 2019. Maskapai penerbangan AS kehilangan hingga 7 miliar dolar per bulan, kata Airlines for America.

"Ini merupakan ancaman besar bagi industri kami," kata Hayes. "Kita sekarang memasuki bulan ketiga dengan pendapatan nol secara efektif. Kita memiliki tantangan baru di depan kita yang berada di era Covid-19 tentang bagaimana kita membuat orang merasa nyaman bahwa terbang itu aman."

Tidak ada standar federal untuk perjalanan udara. Setiap kebijakan maskapai sedikit berbeda. Sementara itu, semua maskapai membebaskan biaya perubahan, tetapi karena orang memilih untuk terbang, pesawat akan semakin ramai.

Contohnya saja, sekalipun semua kursi tengah diblokir, pesawat 737 masih bisa menampung lebih dari 100 penumpang yang artinya sulit untuk menjaga jarak aman. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA