Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pencurian Ikan Meningkat Di Tengah Pandemik Covid-19, Edhy Prabowo: KKP Tidak Akan Kendor

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Senin, 13 April 2020, 14:13 WIB
Pencurian Ikan Meningkat Di Tengah Pandemik Covid-19, Edhy Prabowo: KKP Tidak Akan Kendor
Salah satu kapal nelayan asing yang ditangkap KKP/Istimewa
rmol news logo Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tak mengendorkan pengawasan wilayah perikanan di tanah air meski pandemik Coronavirus Disease (Covid-19) masih belum mereda.

Penangkapan para pelaku pencurian ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia tetap dilakukan di tengah pandemik corona.

Hanya kurang dari 24 jam sejak penangkapan 5 Kapal Ikan Asing (KIA) ilegal di Laut Natuna Utara dan Laut Sulawesi, KKP melalui Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan kembali melakukan penangkapan terhadap 3 KIA ilegal berbendera Malaysia pada Minggu (12/4) di WPP-NRI 571-Selat Malaka.

"Ketiga kapal berbendera Malaysia tersebut melakukan kegiatan penangkapan ikan secara ilegal di WPP-NRI tanpa dilengkapi dengan dokumen perikanan sebagaimana ketentuan. Selain itu kapal-kapal tersebut juga mengoperasikan alat penangkapan ikan trawl,” ucap Menteri KKP, Edhy Prabowo, melalui keterangan tertulisnya, Senin (13/4)

Edhy menjelaskan penangkapan tersebut dilakukan oleh Kapal Pengawas Perikanan Hiu 03 yang dinakhodai oleh Captain Ardiansyah dan Kapal Pengawas Perikanan Hiu 04 yang dinakhodai Captain Rusdianto.

Bersama 3 KIA illegal tersebut, turut diamankan 14 awak kapal yang seluruhnya berkewarganegaraan Myanmar. Untuk proses hukum lebih lanjut, ketiga kapal perikanan tersebut selanjutnya akan di ad hoc ke Pangkalan PSDKP Batam.

Edhy memastikan bahwa penangkapan yang dilakukan oleh Kapal Pengawas Perikanan tersebut sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Termasuk Memorandum of Understanding (MoU) on Common Guideline antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia.

Edhy menambahkan dalam kurun waktu 1,5 bulan terakhir di masa tanggap darurat pandemik Covid-19 terjadi penangkapan 19 KIA. Hal ini menegaskan bahwa KKP sangat konsisten dan tidak kendor dalam melindungi sumber daya di laut Indonesia.

Berdasarkan hasil pemantauan dan analisis Pusat Pengendalian (Pusdal) KKP, ada kecenderungan bahwa para pelaku illegal fishing ini memanfaatkan pandemik Covid-19 untuk melancarkan aksi-aksi pencurian ikan. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan jumlah kapal perikanan asing yang beroperasi di sekitar wilayah perbatasan Indonesia.

”Sejak awal memang KKP tidak mengendorkan pengawasan di laut, karena kami meyakini di tengah upaya penanganan pandemik Covid-19 ini, ada potensi kerawanan yang bisa dimanfaatkan oleh para pencuri ikan,” pungkas Edhy.
 
Dengan penangkapan 3 KIA berbendera Malaysia tersebut, maka secara keseluruhan Edhy Prabowo telah menangkap 27 KIA ilegal selama kurang dari setengah tahun memimpin Kementerian Kelautan dan Perikanan. Ada pun 27 KIA ilegal tersebut terdiri dari 12 kapal berbendera Vietnam, 7 kapal berbendera Filipina, dan 8 kapal berbendera Malaysia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA