Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sekat Jalur Menuju Puncak, Bupati Bogor: Hanya Antisipasi Eksodus Warga Jakarta, Bukan Lockdown

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 31 Maret 2020, 09:54 WIB
Sekat Jalur Menuju Puncak, Bupati Bogor: Hanya Antisipasi Eksodus Warga Jakarta, Bukan Lockdown
Jalur Cianjur ditutup/Net
rmol news logo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat akan membatasi akses menuju kawasan Puncak, Bogor. Jalur menuju ke sana akan diberi sekat. Langkah itu diambil demi mencegah risiko penyebaran virus corona (Covid-19).

Namun, Bupati Bogor Ade Yasin keberatan jika hal itu disebutnya sebagai karantina atau local lockdown.

"Kita akan sekat (Puncak)," Ade Yasin, kepada wartawan, Senin (30/3)

Ini juga sekaligus menghindari kekhawatiran akan ada eksodus warga Jakarta ke wilayah Kabupaten Bogor. Terutama bagi para pemilik vila pribadi di kawasan Puncak.

Diketahui sejak ada pemberlakuan bekerja dari rumah (WFH) warga Jakarta yang memiliki villa telah lebih dulu pindah ke Puncak mengisi masa social distancing di sana.

"Untuk membatasi orang dari Jakarta ngumpet di vila-vila. Saya sudah minta ke Kapolres dan Dandim untuk penyekatan di sana (Puncak). Antisipasi mudiknya (warga Jakarta) ke vila atau orang-orang ngumpet di sana jangan sampai ada tambahan lagi," kata Ade.

Kebijakan membatasi akses menuju kawasan Puncak, menurut Ade, bukanlah local lockdown. Melainkan antisipasi risiko penularan virus corona terhadap wilayah prioritas.

"Kalau ditutup semua, lockdown atuh. Ini kan enggak, yang prioritas aja sekarang kelihatannya akan terjadi rangkaian mobil yang mau naik ke sana kita sekat. Bukan karantina atau lockdown, tapi penyekatan membatasi orang ke sana," ujar Ade. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA