Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemerintah Kaji Rencana Pemulangan Anak-anak Eks WNI Kombatan ISIS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Sabtu, 07 Maret 2020, 12:40 WIB
Pemerintah Kaji Rencana Pemulangan Anak-anak Eks WNI Kombatan ISIS
Diskusi tentang Eks WNI kombatan ISIS/RMOL
rmol news logo . Presiden Joko Widodo secara tegas dalam rapat kabinet tertutup mengatakan pemerintah membatalkan rencana pemulangan 689 Warga Negara Indonesia (WNI) eks ISIS. Namun, untuk anak-anak yang masih berumur 10 tahun atau dibawahnya masih dilakukan pengkajian untuk dipulangkan.

Begitu yang disampaikan oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Donny Gahral Adian dalam diskusi polemik bertajuk “WNI Eks ISIS Dipulangkan atau Dilupakan” di Ibis Tamarin Hotel, Jakarta, Sabtu (7/3).

“Masih dikaji memang ada kebijakan anak yatim piatu akan dipulangkan karena tentu saja mereka tidak jadi bagian gerakan ini dan tanggung jawab negara juga karena anak terlantar,” kata Donny.

Anak-anak ini, sambung Donny, dinilai belum mengerti apa yang dilakukan oleh orang tua mereka. Untuk itu pemerintah akan mengkaji sekaligus mendalami tingkat terpapar radikalisme terhadap anak-anak dari WNI eks ISIS tersebut.

“Karena kita tidak tahu keterpaparan ada yang memang hanya ikut saja ada yang punya kemungkinan sudah infiltrated by radical ideology,” urainya.

Yang terpenting, kata Donny, pemulangan anak-anak WNI eks ISIS oleh pemerintah dilatarbelakangi kemanusiaan.

Wacana pemulangan WNI eks ISIS menjadi perdebatan publik. PBNU menyatakan menolak tegas rencana pemerintah untuk memulangkan eks kombatan ISIS. Menurut Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, tindakan WNI bergabung dengan ISIS bertentangan dengan Pancasila.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA