Teknologi ini dibuat menggunakan artificial intelligence (AI) , sebuah kecerdasan buatan yang canggih yang mampu mendeteksi kondisi pilot dari darat.
Isrel meluncurkan teknologi ini untuk membantu pilot atau personel militer yang mengalami permasalahan saat mengendalikan alat tempur di garis depan.
Mengutip laman
Xinhua, Jumat (21/2), teknologi Rafael memungkinkan pendeteksian tekanan psikologis yang tak biasa dialami pilot, seperti saat menghadapi tembakan dari musuh. Sehingga, saat pilot menghadapi masalah, sistem akan mengambil alih kendali jet tempur secara otomatis.
Tuas kendali yang dilengkapi sensor akan mampu mendeteksi perubahan pada daya cengkeram pilot selama menjalani misi.
Rafael mengklaim teknologi yang diciptakannya itu cocok untuk peralatan militer yang dioperasikan dari jarak jauh, seperti drone atau kendaraan otonom, serta tentara yang mengoperasikan rudal.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: