Terkait hal itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Didik Mukrianto, mengingatkan tentang polemik kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memisahkan anak-anak migran dari orang tuanya.
Memisahkan anak-anak simpatisan ISIS dari orangtuanya adalah masalah dasar secara psikologis. Belum lagi mengenai penanganannya di tanah air, sementara mereka masih di bawah umur.
Didik mengingatkan, kasus yang dialami Amerika, yang melarang orangtuanya masuk tetapi mengambil anak-anaknya.
"Jangan sampai seperti kebijakan yang diambil oleh Donald Trump ketika banyak pengungsi Meksiko orang tuanya enggak boleh masuk, tapi anak-anaknya diambil. Ini kan bakal menimbulkan persoalan baru terhadap anak-anak," ujar Didik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/2).
Anggota komisi III DPR ini ini mengimbau, pemerintah jangan gegabah menyikapi desakan agar memulangkan anak-anak simpatsan ISIS asal Indonesia itu.
"Pertimbangan matang tentu tidak lepas, kemudian langkah-langkah dunia, langkah PBB dalam menangani persoalan ini," ujarnya.
Menurutnya, anak-anak usia lima tahun sudah bisa memahami soal ideologi ataupun sebuah perang.
"Enggak menutup kemungkinan, karena dia menyaksikan indoktrinisasi dari ideologi yang dilakukan oleh orangtuanya yang ISIS. Kita tidak boleh gegabah," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.