Dalam penilaian tahunan yang dilakukan Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) baru-baru ini, seharusnya pesawat tempur futuristik memiliki tembakannya yang mengerikan. Namun faktanya, jet tempur F-35, yang telah menelan biaya 428 miliar dolar dari dana pembayar pajak Amerika itu, memiliki banyak kelemahan dan ini menjadi berita yang buruk.
Kantor Pengujian Departemen Pertahanan As menyatakan akurasi dari satu versi senapan 25mm pesawat tersebut dianggap 'tidak dapat diterima'.
"Senapan 25mm pada model Angkatan Udara dari Joint Strike Fighter memiliki akurasi 'tidak dapat diterima' dalam mengenai sasaran darat dan dipasang di blok mesin yang retak," kata Kantor Pengujian Pentagon, melansir Bloomberg, Jumat (31/1).
Pesawat termahal ini juga memiliki 873 kelemahan perangkat lunak yang berbeda-beda.
Penilaian tahunan disusun oleh Robert Behler, Direktur Pengujian dan Evaluasi Operasional Departemen Pertahanan. Penilaian itu menandai daftar panjang masalah yang menurut kantor tersebut harus diselesaikan, termasuk 13 yang dideskripsikan sebagai item "wajib diperbaiki" Kategori 1.
Kantor Pengujian juga mengatakan bahwa kerentanan pada keamanan siber yang diidentifikasi dalam laporan sebelumnya belum terselesaikan. Laporan ini juga mengutip masalah dengan keandalan, ketersediaan pesawat, dan sistem perawatan.
Seorang juru bicara untuk kantor program F-35 Pentagon tidak segera mengomentari laporan Kantor Pengujian.
Namun, Brett Ashworth, juru bicara Lockheed yang berbasis di Bethesda, Maryland, mengatakan, "Meskipun kami belum melihat laporannya, F-35 terus matang dan merupakan jet tempur yang paling mematikan, survivable, dan terhubung di dunia."
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.