Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Belum Ada Rencana Penarikan Aparat Dari Papua, Tunggu Kondisi Aman

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 30 Januari 2020, 08:52 WIB
Belum Ada Rencana Penarikan Aparat Dari Papua, Tunggu Kondisi Aman
Wakil Presiden Maruf Amin/Net
rmol news logo Papua masih dinilai belum kondusif. Unjuk rasa kerap dilakukan di berbagai wilayah di Papua dan Papua Barat, memancing banyak kekerasan dan tindakan kriminal. Aparat pun mengerahkan banyak personilnya untuk pengamanan.

Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan pengerahan aparat keamanan di Papua bersifat sementara, bukan permanen. Aparat keamanan akan ditarik jika kondisi Papua sudah kondusif.

"Karena itu kalau situasinya sudah kondusif maka tentu keamanan ini akan ditarik. Presiden juga begitu, jadi hanya sementara bukan menyeluruh," kata Maruf di Istana Wakil Presiden, Jakarta (29/1).

Menurut Maruf,  konflik di Papua harus bisa diselesaikan melalui pendekatan kesejahteraan. Pemerintah, kata dia, masih terus menggalakkan banyak program untuk menyejahterakan masyarakat Papua.

Pemerintah tengah berupaya terus memajukan Papua lewat infrastruktur dan program peningkatan sumber daya manusia di Papua. Kesejahteraan baik fisik maunpun non fisik diharapkan akan meredakan berbagai konflik, sebagaimana harapan Maruf.

"Pendekatan itu Papua itu sebenarnya prinsipnya membawa kesejahteraan fisik maupun nonfisik, pendidikan, jalan, infrastruktur dan lainnya," kata Maruf.

Pendekatan keamanan dilakukan karena banyaknya konflik yang terjadi.

"Kalaupun dilakukan terpaksa. Untuk membuat keadaan kondusif, sementara sifatnya. Mengkondisikan dengan baik. Kita mengharap tidak terlalu lama, secepatnyalah, harapannya," kata Maruf.

Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Tito Karnavian dalam suatu pernyataannya menegaskan belum ada rencana penarikan ribuan personel TNI-Polri yang saat ini ditugaskan di Papua. Penarikan dilakukan jika kondisi Papua benar-benar aman. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA