Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Balik Teror Virus Corona China Adalah Negara Produsen Senjata Terbesar Setelah Amerika, Ini Faktanya!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 28 Januari 2020, 10:04 WIB
Di Balik Teror Virus Corona China Adalah Negara Produsen Senjata Terbesar Setelah Amerika, Ini Faktanya!
Kekuatan Militer China/Net
rmol news logo Di tengah mewabahnya virus corona yang meneror negeri China, ada fakta menarik dari Negeri Tirai Bambu ini.  Penelitian baru menunjukkan China sekarang adalah produsen senjata terbesar setelah Amerika Serikat dan Rusia.

Dengan begitu, China menjadi tidak lagi bergantung  pada negara asing di bidang senjata dan teknologi.

Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) atau Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm pada Senin (27/1) memperkirakan total penjualan industri senjata China mencapai 80 miliar dolar Amerika pada tahun 2017.  Sementara Amerika 226,6 miliar dolar dan Rusia 37,7 miliar dolar, menurut data Top 100 perusahaan senjata terbesar dunia yang berbasis di Swedia, seprti dituliskan South China Morning Post, Selasa (28/1).

Di bawah Presiden Xi Jinping, China telah memperluas industri persenjataannya dan merestrukturisasi militer ketika Beijing berupaya memodernisasi angkatan bersenjatanya pada tahun 2035,  sehingga target "kelas dunia" bisa mereka raih pada tahun 2049.

SIPRI memperkirakan bahwa pengeluaran militer Cina mencapai 228 miliar dolar AS pada 2017 - jauh lebih besar dari anggaran pertahanan resmi sebesar 151 miliar dolar AS. Sedangkan pada 2018, China sebagai negara ekonomi terbesar kedua di dunia memiliki alokasi anggaran militer sebesar 249.996,9 juta atau setara hampir Rp 3.500 triliun.

Itu  termasuk pengeluaran yang dikeluarkan dari anggaran resmi seperti sekitar US $ 30 miliar untuk Polisi Bersenjata Rakyat, yang berada di bawah kendali militer, US $ 23 miliar untuk penelitian dan pengembangan militer tambahan, dan US $ 15 miliar untuk demobilisasi tentara dan pembayaran pensiun.

Keempat perusahaan senjata di 20 besar memperkirakan penjualan senjata gabungan sebesar 54,1 miliar dolar - merupakan 24 persen dari pengeluaran militer China pada tahun 2017.

Laporan itu juga mencatat bahwa China telah mengurangi ketergantungannya untuk membeli senjata asing ketika industrinya berkembang.

"China menjadi kurang tergantung pada impor senjata asing dan teknologi militer, dan industrinya telah berkembang ke titik di mana ada peningkatan permintaan untuk senjata di luar negeri," tulis laporan SIPRI.

Antara periode lima tahun 1999-2003 dan 2014-18, impor senjata utama Tiongkok turun 50 persen, sementara ekspornya naik 208 persen, menurut laporan itu. Cina juga menjadi pemasok senjata konvensional utama terbesar kelima di dunia pada waktu itu.

China yang mulai berhasil menguasai pangsa ekonomi global, mulai memperbaiki militernya. Saat ini kekuatan militer China tidak bisa dipandang remeh. China memiliki 2,3 juta tentara aktif, jumlah terbesar di dunia.  Mereka juga mulai memperbarui alutsistanya.

Misalnya, Tank yang berjumlah 9162 buah, kendaraan taktis berperisai 4791 buah, serta peluncur roket sebanyak 1773 buah. China memiliki sekitar 1068 pesawat tempur, 877 pesawat pengangkut, 909 buah helikopter dan 198 helikopter penyerang. China juga terkenal dengan nuklirnya yang berjumlah 250 hulu ledak dengan kualitas luar biasa. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA