Hingga saat ini, asal usul granat dan siapa pemilik bahan peledak itu masih menjadi misteri. Meskipun ada yang meragukan bahwa yang meledak bukan granat asap.
"Saya kira itu granat asap. Kalau bukan granat asap, tubuh kedua korban pasti sudah luka berat atau tewas, mengingat daya ledak granat sungguhan sangat luar biasa," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (7/12).
Yang jadi persoalan lain adalah, tidak ada pihak baik TNI ataupun Polri yang mengakui granat asap itu merupakan salah satu bagian dari perbekalan mereka.
"Apakah granat asap itu sengaja hendak membuat kekacauan dalam aksi Reuni Aksi 212, tapi gagal karena tidak ada yang menyentuh, atau granat asap itu ditujukan membuat teror ke Istana Merdeka, mengingat lokasi ledakan tak jauh dari Istana," tanya Neta.
Untuk itu, Neta berharap agar pihak kepolisian dalam hal ini Polda Metro Jaya untuk mengusut tuntas sehingga tidak menimbulkan spekulasi dan keresahan di tengan masyarakat.
"Tapi sayangnya hingga kini belum ada progres dari Polri dalam kasus tersebut," pungkas Neta.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.