Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Tewasnya Pemimpin ISIS, Kepala BNPT: Ideologinya Masih Ada, Kita Harus Hati-hati

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 28 Oktober 2019, 16:06 WIB
Soal Tewasnya Pemimpin ISIS, Kepala BNPT: Ideologinya Masih Ada, Kita Harus Hati-hati
Kepala BNPT Suhardi Alius/Net
rmol news logo Kabar tewasnya pemimpin kelompok teroris dunia, Negara Islam atau yang dikenal dengan ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi dalam operasi militer yang dilancarkan oleh Amerika Serikat baru-baru ini telah menggemparkan dunia.

Meski demikian, dunia khususnya Indonesia yang merupakan negara mayoritas Muslim tetap harus berhati-hati. Walaupun pemimpinnya telah tewas, namun ideologi ISIS akan tetap selalu hidup.

Demikian yang disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius kepada wartawan ketika menandatangi Memorandum of Understanding dengan pemerintah Maroko perihal counter terrorism di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Jalan Pejambon, Senin (28/10).

"Kita sudah dengar tapi kita tidak boleh underestimate. Ideologi (masih) ada. Kita harus hati-hati karena kan itu akan berdampak. Semua masalah (saat ini) bersifat global. Apa yang terjadi di Timur Tengah berpengaruh ke dalam negeri. Seluruh dunia bukan Indonesia," ujar Suhardi.

Lebih lanjut, Suhardi mengaku BNPT masih harus menunggu situasi di Timur Tengah saat ini.

Dengan situasi ini, Suhardi mengaku penting bagi Indonesia untuk bekerja sama dengan negara lain. Maroko yang juga negara mayoritas Muslim memiliki kepentingan dalam hal pemberantasan dan pencegahan terorisme.

Kerja sama dengan Maroko, tambah Suhardi sangat dibutuhkan, khususnya dalam hal intelligent sharing dan langkah bersama pemberantasan aksi terorisme.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan pengumuman tewasnya al-Baghdadi, pada Minggu (27/10). Menurut Trump, pemimpin ISIS ini tewas setelah terpojok di sebuah terowongan dan kemudian meledakkan bom bunuh diri pada Sabtu (26/10).

"Dia meninggal setelah berlari ke jalan buntu, merintih, dan menangis, menjerit sepanjang jalan," ujar Trump.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA