Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Panglima TNI Pantau Langsung Simulasi Pengamanan Pelantikan Jokowi-Maruf

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Jumat, 18 Oktober 2019, 15:55 WIB
Panglima TNI Pantau Langsung Simulasi Pengamanan Pelantikan Jokowi-Maruf
Panglima TNI Hadi Tjahjanto (keempat dari kiri)/Ist
rmol news logo Sebanyak 30 ribu pasukan gabungan TNI-Polri bakal diterjunkan saat Joko Widodo dan Maruf Amin diambil sumpah sebagai presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober mendatang.

Demi kelancaran pengamanan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memantau langsung simulasi pengamanan pasukannya. Simulasi digelar di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (18/10).

Hadi turut didampingi oleh Pangkostrad Letjen Besar Harto Karyawan, Asops Panglima TNI Mayje Ganip Warsito, Aslog Panglima TNI Marsda Kukuh Sudibyanto, Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono dan Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi.

Sehari sebelum simulasi, Hadi telah memimpin apel gelar pasukan pengamanan pelantikan presiden. Pasukan yang ditugaskan dalam rangka mengamankan pelantika sebanyak 30 ribu personel

“Pengamanan mulai dilaksanakan Kamis (17/10), dimana pasukan yang terlibat sudah diinsert ke wilayah-wilayah sesuai tanggung jawabnya,” terang Hadi.

Dia menguraikan bahwa pengamanan di Ring 1 dilaksanakan dan di bawah tanggung jawab Paspampres, Ring 2 di bawah tanggung jawab TNI, dan Ring 3 di bawah tanggung jawab gabungan antara TNI, Polri dan unsur lainnya.

Sementara obyek yang akan diamankan antara lain, presiden, wakil presiden dan keluarganya, tamu-tamu undangan baik luar negeri seperti kepala negara, kepala pemerintahan dan utusan khusus, mulai dari saat kedatangan, di perjalanan sampai dengan tempat hotel maupun wisma, hingga sampai ke gedung DPR/MPR.
 
Untuk pengamanan sarana prasaran dan tempat-tempat perekonomian menjadi konsentrasi dengan perimeter yang sudah ditentukan.

“Beberapa titik kritis yang harus diperkuat diantaranya adalah gedung DPR/MPR, Istana Presiden, Bandara Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, PLN, Pertamina dan tempat-tempat lain yang dianggap perlu untuk diamankan, termasuk Glodok dan Jembatan Tiga,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA