Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dialog Hati Ke Hati Panglima TNI Dengan Masyarakat Jaya Wijaya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Minggu, 08 September 2019, 15:44 WIB
Dialog Hati Ke Hati Panglima TNI Dengan Masyarakat Jaya Wijaya
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat bertemu tokoh Papua/doc. TNI
rmol news logo Pemerintah tengah serius melakukan upaya pemulihan keamanan usai kerusuhan yang yang terjadi di Papua dan papua Barat. Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto membangun komunikasi dengan Bupati Jaya Wijaya John Richard Banua, bersama dengan berbagai tokoh berlatar agama, adat, perempuan dan juga pemuda bertempat di Kantor Bupati Jaya Wijaya, Papua, Sabtu (7/9).

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam pertemuan menyampaikan, akan menampung semua aspirasi dari masyarakat Papua, terkait dengan upaya mengatasi situasi keamanan yang sempat memanas beberapa waktu yang lalu.

“Dengan adanya peristiwa yang melanda Papua, saya bersama dengan bapak Kapolri wajib mendatangi dan berdialog dari hati ke hati, saya juga harus melihat dan memandang Papua adalah sebagai bagian dari integral NKRI,” ujar Panglima TNI.

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, seluruh masyarakat Papua memiliki hak dan hukum yang sama, termasuk rasa aman.

“Saya harus melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia dari segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, sehingga sakitnya bapak dan ibu, adalah sakit saya dan itu adalah tugas saya,” jelasnya.

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, rasa aman yang dihadirkan di Sumatera dan pelosok negeri lainnya sama dengan yang di Papua, semuanya sama sehingga tidak ada yang mengganggu warga negara Indonesia dalam melakukan aktivitas.

“Tidak ada yang mengintimidasi dan tidak ada yang melakukan intimidasi dalam kegiatan agamanya maupun yang lainnya,” tegasnya.

Dalam pertemuan itu, Panglima TNI juga mengatakan bahwa Indonesia adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa, dari Sabang sampai Merauke, dari rote sampai miangas berjajar pulau-pulau. Semua diikat dalam kesatuan Bhinneka Tunggal Ika.

“Kita berbeda-beda tetapi tetap satu dan satu itu adalah kekuatan, sehingga kita harus mengimplementasikan dalam satu kesatuan NKRI" pungkasnya.rmol news logo article

 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA