Begitu update terkini yang disampaikan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Kepulauan Seribu, Jumat (30/8).
Ia menjelaskan, di Papua hanya ada aksi dua kelompok massa yang menginginkan damai dan perusuh disertai dengan tindakan anarkisme.
“Bukan pendatang. Ada diksi warga sepanjang garis pantai dengan pegunungan, yang satu menghendaki damai yakni yang garis pantai. Yang di gunung hanya sebagian kecil provokasi masyarakat untuk melakukan tindakan-tindakan anarkis,†kata Dedi.
Namun demikian, Polri memastikan secara umum situasi di Jayapura, Papua dapat dikendalikan oleh aparat TNI dan Polri. Untuk beberapa properti yang dirusak pun telah didata.
“Kemudian giat lain. Bersama tokoh masyarakat sedang melakukan komunikasi dengan masyarakat untuk mengimbau agar tidak terprovokasi,†pungkas Dedi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: