"Kita upayakan pendekatan yang lebih mengena," ujarnya saat ditemui di acara Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Hotel Sari Pacific Jakarta, Rabu (28/8).
"Yaitu tidak hanya pendekatan-pendekatan keamanan tapi juga pendekatan budaya sehingga ada rasa keutuhan dan kesatuan," sambung Maruf.
Maruf menambahkan, apa yang saat ini menjadi masalah di Papua perlu dan wajib untuk didiskusikan. "Jadi tidak boleh ada separatisme dan fanatisme kedaerahan yang berlebihan," kata Maruf.
Saat ditanya wartawan apakah dirinya akan mengunjungi Papua untuk ikut meredam situasi disana, Maruf mengatakan hal itu masih direncanakan.
"Nantilah kalau sudah dilantik ya. Sekarang kan belum dilantik, masih ada wapresnya," tutup Maruf dengan tersenyum.
Untuk diketahui proses pemulihan keamanan di Papua masih terus diupayakan. Presiden Jokowi dalam keterangannya pun sudah mengajak pihak-pihak yang terlibat untuk saling memaafkan.
Pejabat terkait dan aparat sudah melakukan dialog untuk mencari solusi pasca insiden di Papua itu. Terbaru, Gubernur Papua Lukas Enembe menjadwal ulang untuk bertemu dengan mahasiswa Papua yang ada di asrama Jalan Kalasan, Surabaya. Sebelumnya kunjungan Lukas Enembe ditolak oleh mahasiswa asal Papua yang tinggal di asrama Jalan Kalasan, Surabaya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: