Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kepala Badan Siber: Ada Aktor Yang Manfaatkan Momentum Kerusuhan Papua

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 23 Agustus 2019, 22:25 WIB
Kepala Badan Siber: Ada Aktor Yang Manfaatkan Momentum Kerusuhan Papua
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian(tengah)/RMOL
rmol news logo Ada kelompok yang memanfaatkan momentum kerusuhan di Papua untuk kepentingan tertentu. Hal itu dikatakan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian usai mengamati kondisi Papua bersama Menteri Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Rabu lalu (21/8).

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengatakan, dirinya sudah mengamati terkait kondisi Papua usai kunjungannya bersama Menteri Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) pada Rabu malam (21/8) dan baru kembali pada Kamis malam (22/8).

"Ada kelompok-kelompok yang mendramatisir, membuat dan menambah hoax-hoax yang tujuannya menimbulkan kemarahan, menimbulkan prasangka masyarakat Papua," kata Hinsa di Kantor BSSN, Jl Harsono RM, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (23/8).

Hal itu ia sampaikan usai melihat kecenderungan dari sisi siber bahwa ada kelompok yang memanfaatkan momentum Papua untuk memperkeruh situasi melalui konten-konten dan berita yang menimbulkan kemarahan masyarakat.

Setidaknya dalam dunia siber, ada dua jenis serangan, yakni fisik dan nonfisik. Untuk konflik di Papua masuk dalam bagian nonfisik melalui penyebaran kebencian.

"Sasaran non fisik itu adalah hati dan pikiran orang, mindset yang dimanipulasi dengan berita-berita sedemikian rupa dibuat sesuai tujuannya. Kalau tujuannya untuk menimbulkan rasa kebencian, kemarahan, maka kontaknya disesuaikan," tuturnya.

Konten tersebut diakui disalurkan secara masif dan tersebar.

"Khusus masalah Papua memang saya lihat sanyat nyata dari hasil monitor memang ada kelompok-kelompok tertentu memanfaatkan insiden yang ada di Surabaya maupun di Malang," sebutnya.

Atas dasar itu, Hinsa berharap agar seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Papua selalu memfilter berita-berita yang dapat dipercaya.

"Saya harapkan jangan terlalu cepat percaya. Di era sekarang siapapun bisa membuat berita, sekarang kan mereka mengalahkan wartawan," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA