Begitu yang disampaikan oleh Kadiv Humas Polri, Irjen Mohammad Iqbal kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/8).
“Sudah cenderung kondusif, tidak ada pergerakan massa, tidak ada lagi gerakan yang berujung anarkisme," kata Iqbal.
Meski begitu, Polri memutuskan untuk tetap menambah personel guna memastikan Kamtibmas di Papua Barat. Total, 12 Satuan Setingkat Kompi (SSK) dikirim dari Polda-Polda terdekat hari ini. Mereka akan disebar ke Sorong dan Manokwari. Serta Fakfak apabila dibutuhkan.
"Tentunya sesuai dengan permintaan intelijen sudah ada 12 SSK dari Polda-Polda terdekat terdekat, seperti Sulawasi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku, NTB dan terakhir Kalimantan Timur yang akan segera tiba di tanah Papua," tambah Iqbal.
Di sisi lain, Iqbal menegaskan seluruhan pasukan yang diturunkan tidak dibekali peluru tajam. Upaya persuasif akan dikedepankan aparat untuk mencegah terjadinya kerusuhan lagi.
"Petugas TNI dan Polri tidak dibekali peluru tajam. Kami ingin mengedepankan upaya komunikasi dengan saudara kita dan sesuai dengan SOP", tukasnya.
Sebelumnya, intimidasi yang dialami mahasiswa Papua di Malang, dan Surabaya, Jawa Timur berbuntut panjang. Senin (19/8) pagi kerusuhan pecah di Manokwari, Papua Barat dan beberapa titik lain. Sejumlah elemen masyarakat menggelar demontrasi di sejumlah titik.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: