Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengamat Militer: Mati Listrik Massal Adalah Ancaman Keamanan Negara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Senin, 05 Agustus 2019, 22:22 WIB
Pengamat Militer: Mati Listrik Massal Adalah Ancaman Keamanan Negara
Ilustrasi/Net
rmol news logo Peristiwa pemadaman listrik serentak di separuh Pulau Jawa pada Minggu (4/8) kemarin hingga Hari ini Senin (5/8) dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan negara.

Hal itu disampaikan Pengamat Militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi. Menurutnya, kondisi Indonesia khususnya di Pulau Jawa pada Minggu (4/8) kemarin sudah memasuki tahap ancaman terhadap keamanan negara.

"Secara realistis itu kemaren itu sudah terjadi ancaman terhadap keamanan negara. Padahal kalau kita lihat di luar negeri kondisi seperti itu (pemadaman listrik serentak) sudah bisa menimbulkan kekacauan luar biasa. Bahkan bisa saja dinyatakan dalam situasi keadaan bahaya," ucap Khairul Fahmi kepada Kantor Berita RMOL, Senin (5/8).

Bahkan kata Khairul, pada kondisi pemadaman listrik serentak itu menimbulkan suatu ancaman gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Bahkan hingga ancaman terorisme.

"Kondisi kemarin itu sebenarnya membuka peluang sangat besar bagi jaringan-jaringan pengganggu keamanan termasuk jaringan teroris, kelompok kriminal, kelompok terorganisir yang selama ini berupaya mengganggu keamanan. Sebenarnya kemarin itu peluangnya sangat besar untuk melakukan gangguan keamanan," jelasnya.

"Nah tapi nyatanya kemarin soal terorisme itu peluangnya sangat besar untuk melakukan serangan terhadap objek vital, serangan terhadap area publik itu kan sangat besar peluangnya karena situasi seperti itu," tambahnya.

Dengan demikian, adanya peristiwa pemadaman listrik serentak menunjukkan berapa ketidakpedulian pemerintah dan masyarakat terhadap ancaman terhadap keamanan negara.

"Tapi yang jelas memang situasi seperti kemarin itu jelas menunjukkan bahwa kita masih kurang aware (sadar) ya, kurang peka, kurang tanggap, kurang peduli terhadap kemungkinan keadaan bahaya. Ya pemerintah dan kita semua tidak dalam kondisi siap dalam menghadapi situasi-situasi terburuk. Syukur tidak ada kepanikan, tidak sampai ada amuk masa segala macam. Tapi itu kan mestinya di antisipasi," tandasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA