Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Prajurit TNI Di Perbatasan Harus Kuasai Medan Dan Menyatu Dengan Rakyat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Jumat, 26 Juli 2019, 18:50 WIB
Prajurit TNI Di Perbatasan Harus Kuasai Medan Dan Menyatu Dengan Rakyat
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto/Dok
rmol news logo Prajurit TNI yang akan ditugaskan di perbatasan bukan hanya menjaga patok perbatasan, tetapi juga memiliki tugas merebut, menguasai dan menyatu dengan rakyat.

Demikian disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di hadapan ratusan prajurit Batalyon Infanteri Raider 142/Ksatria Jaya (Yonif Raider 142/KJ) saat memimpin Apel Pemeriksaan Kesiapan Operasi Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) antara Republik Indonesia dengan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Sektor Timur, di lapangan Batalyon Yonif Raider 142/KJ, Jambi, Jumat (26/7).

Hadi mengatakan bahwa prajurit TNI harus dekat dan menyatu dengan rakyat serta membantu mengatasi kesulitan rakyat di sekitarnya dengan kemampuan yang dimiliki.

"Bila dibutuhkan bahan kontak untuk mendukung kepentingan rakyat, laporkan kepada Komandan Satgas dan Komandan Satgas akan melanjutkan ke Komando Atas," katanya dalam keterangan resmi Puspen TNI.

"Seluruh prajurit yang akan melaksanakan penugasan agar menghindari perbuatan-perbuatan negatif seperti minum-minuman keras, asusila dan narkoba. Semua hal negatif tersebut harus dihindari karena para prajurit adalah kesatria dan seorang kesatria harus selalu bertindak yang terbaik untuk bangsa dan negaranya," tutur Hadi menambahkan.

Selanjutnya, prajurit yang akan berangkat ke daerah perbatasan untuk mengenali wilayah penugasan yang akan ditempati seperti kondisi sosial masyarakat setempat, demografi dan titik rawan yang menjadi ancaman di sekitarnya.

"Saya sudah mendapat laporan bahwa para prajurit telah melaksanakan latihan pratugas dan diberikan gambaran-gambaran terkait wilayah yang akan menjadi tanggungjawabnya termasuk juga dilaksanakan uji kemampuan terkait taktis dan teknis di lapangan yang nantinya akan diaplikasikan di medan tugas," ungkapnya.

Hadi menegaskan bahwa tugas di wilayah perbatasan bukan tugas rutin biasa, sehingga membutuhkan kewaspadaan dan jangan pernah lengah karena setiap hari medan dan musuh selalu berubah situasi.

"Kalian tidak boleh tugas di sana hanya sekedar rutinitas atau linier saja, namun harus tetap siaga dan jangan lengah serta selalu menjaga kondisi kesehatan agar tetap prima," katanya.

Di akhir pengarahan, Hadi berharap prajurit Yonif Raider 142/KJ dapat melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggungjawab hingga akhir masa penugasan dan kembali dengan selamat. Pesan terakhir dia, berangkat penugasan 400 personel dan harus kembali penugasan 400 personel. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA