Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Miliki Kemampuan Intelijen, Alasan Para Wijayanto Dibaiat Jadi Pimpinan Jamaah Islamiyah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Senin, 01 Juli 2019, 14:41 WIB
Miliki Kemampuan Intelijen, Alasan Para Wijayanto Dibaiat Jadi Pimpinan Jamaah Islamiyah
Dedi Prasetyo menunjukkan foto terduga teroris yang berhasil ditangkap/RMOL
rmol news logo Para Wijayanto (PW) yang ditangkap oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri bersama Satgas Antiteror dan Radikalisme Polda Jabar ternyata memiliki kemampuan intelijen yang mumpuni.

Atas modal itu, PW akhirnya dibaiat oleh kelompoknya sebagai amir alias pimpinan Jamaah Islamiyah setelah amir sebelumnya Zarkasih lebih dulu ditangkap.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, dengan kemampuan intelijen itu, PW juga menjadi penasihat bagi kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso.

“Karena dia memiliki kemampuan di bidang intelejen, dia juga memberikan masukan-masukan yang ada di Poso. Rekam jejak, juga aktif di dalam berbagai macam kejadian terorisme yang ada di Indonesia,” jelas Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (1/7).

Dedi menambahkan, ada keterlibatan PW dalam kasus bom Bali (2001-2002), bom natal di sejumlah gereja yang ada di Indonesia sekitar tahun 2000 dan bom di Kedutaan Besar Australia pada 2004.

Selain itu, lanjut Dedi, ketika PW menjadi penasihat kelompok MIT di Poso, lulusan teknik sipil Universitas ternama di Jawa ini juga berperan sebagai pendukung operasional dan logistik kelompok tersebut.

“Para aktif ketika terjadi kerusuhan di Poso, dari 2005 sampai 2007,” ujarnya.

Selain menangkap PW, tim Densus juga berhasil meringkus istrinya yakni Masitha Yasmin dan tiga orang lainya yakni Bambang Suyono. Dedi menjelaskan, Bambang merupakan orang kepercayaan PW dalam berkomunikasi terhadap jaringan-jaringannya.

“Berperan sebagai penghubung amir dan orang yang direkrut, termasuk orang-orang yang dikirimkan ke Suriah. Bambang juga sebagai sopir Para,” kata Dedi.

Selanjutnya yang diringkus polisi ialah Abdurrahman, pada 30 Juni 2019 sekitar pukul 11.45 WIB, di Perumahan Griya Syariah, Blok G, Kelurahan Kebalen, Bekasi, Jawa Barat. Abdurrahman adalah orang yang berhasil direkrut oleh jaringan Para dan juga orang kepercayaannya untuk menggerakkan jajaran Jamaah Islamiyah di Indonesia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA