Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusuf mengatakan, pihaknya mengerahkan sebanyak 600 personel untuk melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar gedung MK.
"Untuk menangani rekayasa lalin di depan Gedung MK, kurang lebih 600 personel," ucap Kombes Pil Yusuf saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (23/6).
Rekayasa lalu lintas dilakukan dengan menutup akses Jalan Medan Merdeka Barat. Hal itu lantaran akan ada aksi pada Jumat (28/6) nanti. Sehingga, kendaraan yang akan melintas di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat akan dialihkan ke jalan lainnya.
"Karena center-nya adalah Jalan Medan Merdeka Barat dan berdekatan dengan Istana, sehingga ada beberapa ruas jalan yang akan kita alihkan kalau ada pergerakan massa. Aksi massa ada di sana kita alihkan. Medan Merdeka Barat yang dari Thamrin kita belokkan ke kiri Budi Mulya, maupun belok ke kanan Medan Merdeka Selatan," katanya.
Tak hanya itu, pihak kepolisian juga akan menutup Jalan Medan Merdeka Utara yang menuju arah depan Istana Negara. Penutupan jalan akan dilakukan secara situasional melihat pergerakan massa aksi.
"Termasuk juga yang di depan Istana, kita tutup juga di simpang Harmoni, kemudian dari Harmoni kita belokkan ke Juanda maupun yang Jalan Veteran. Ini sudah kita buat ya (rekayasa lalinnya). Tapi nanti kita melihat eskalasi apakah kegiatan itu perlu dilakukan atau tidak," pungkasnya.
Sebelumnya, pihak kepolisian juga sempat melakukan penutupan jalan di depan gedung Mahkamah (MK) yakni di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada sidang pertama dan kedua sengketa Pilpres 2019.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.