Di tangan Irjen Firli, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum seribu masjid itu terjaga baik.
Pengalaman inilah yang melatari Irjen Firli ditarik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk dipromosikan menjadi Kapolda Sumatera Selatan.
“Karena di NTB ada beberapa wilayah yang rawan terhadap kelompok teroris, dan beliau cukup berhasil," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/6).
Sebagai asli putra daerah Sumsel, Firli juga diyakini mengetahui karakter masyarakat di bumi Sriwijaya itu
“Maka dari itu Mabes Polri merasa perlu menarik yang bersangkutan dan diberi promosi sebagai Kapolda Sumsel karena beliau cukup dekat dengan masyarakat dan karakter di Sumsel," pungkas Dedi.
Irjen Firli merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990. Jenderal dari satuan reserse ini lahir di Lontar, Muara Jaya, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan pada 56 tahun yang lalu.
Usai menjabat kapolda NTB pada tahun 2017 yang lalu, Firli mengikuti seleksi terbuka Deputi Penindakan KPK hingga akhirnya terpilih.
Posisi yang ditinggalkan Firli kini dijabat sementara oleh rekan satu lettingnya di Akpol yang juga menjabat Direktur Penyidikan KPK, Brigjen Panca Putra Simanjuntak.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: