Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Wakasad: Jenderal George Toisutta Memegang Teguh Filosofi Kerohanian Islam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 14 Juni 2019, 16:20 WIB
Wakasad: Jenderal George Toisutta Memegang Teguh Filosofi Kerohanian Islam
Foto: Penerangan Tanjungpura
rmol news logo Suasana haru menyelimuti prosesi upacara militer pemakaman mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI Jenderal George Toisutta di Pemakaman Dadi Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/4) lalu.

Meski di tengah guyuran hujan, proses pemakaman KSAD ke-26 itu berjalan penuh khidmat.

Dalam sambutannya, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Letjen TNI Tatang Sulaiman yang bertindak sebagai inspektur upacara menyebut sosok almarhum George Toisutta yaang menyukai tokoh wayang Batara Bhisma sebagai pemimpin baik, tegas, dan cemerlang.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Penerangan AD, Brigjen TNI Candra Wijaya dalam rilisnya yang diterima redaksi, Jumat (14/6).

"Menurut Wakasad, kecemerlangan almarhum selama berkarir sebagai prajurit yang profesional itu tidak lepas dari karakter almarhum yang baik, tegas, peduli terhadap bawahan. Almarhum juga taat dalam beribadah serta senantiasa memegang teguh filosofi kerohanian Islam yaitu semua harus sama," papar Candra.

Sebagai generasi penerus, menurut Candra, Wakasad memiliki kesan mendalam terhadap almarhum.

“Bagi Wakasad, almarhum tidak hanya sebagai pemimpin ataupun komandan semata, melainkan juga sebagai bapak yang baik dan tegas, serta seorang pelatih atau guru sekaligus teman yang mengerti akan kondisi bawahannya,” imbuhnya.

Candra juga menyampaikan bahwa jenazah almarhum sempat disemayamkan di Lapangan Udara Hassanuddin, Makassar setiba dari Jakarta dengan menggunakan pesawat Hercules C-130. Setelah itu diiringi ratusan pengantar dari keluarga dan prajurit TNI, jenazah almarhum langsung dibawa menuju pemakaman.

Sebagaimana prosesi upacara pemakaman militer, lanjutnya, peti jenazah almarhum ditutup dengan bendera Merah Putih selama pengantaran ke TPU.

"Meski almarhum memilik tanda jasa dan kehormatan negara yang berhak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, berdasarkan wasiat yang disampaikan ke pihak keluarga, almarhum ingin dimakamkan di Makassar di atas makam almarhumah ibunda tercintanya, yaitu Sitti Hasna yang meninggal 23 Juli 1982," jelas Candra.


Menurut Candra, hampir seluruh peserta yang hadir terlihat sedih. Terlebih saat pembacaan Apel Persada oleh Wakil KSAD, sebelium jenazah almarhum dimasukkan ke dalam liang lahat.  

"Demikian juga saat pemberian penghormatan yang diiringi dengan tembakan Salvo, meski berdiri tegar memberikan penghormatan, semuanya terlihat sedih,"  tutur Candra.

Setelah tembakan Salvo dilanjutkan  penimbunan liang lahat yang didahului secara simbolis oleh Wakil KSAD diikuti pihak keluarga.

Prosesi diakhiri penyerahan bendera Merah Putih yang menjadi penutup peti jenazah kepada pihk keluarga.

Turut hadir mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo, Pangdam XIV/Hsn Mayjen Surawahadi dan Pangdam XVI/Ptm Mayor Jenderal TNI Marga Taufiq.

"Penyerahan bendera Merah Putih kepada pihak keluarga, juga merupakan simbol penyerahan kehormatan negara kepada keluarga atas pengabdian dan pengorbanan almarhum dan keluarga kepada rakyat dan bangsa Indonesia," pungkas Candra.

Wahai Pahlawan Hati, tiada harapan kami yang lebih besar, selain melalui panjatan doa, agar dirimu bisa tenang dan nyenyak di haribaan Ibu Pertiwi. Kami yakin, sebagai Patriot Bangsa, jasa-jasa perjuangan dan pengabdianmu tidak hanya dikenang seluruh anak negeri, juga akan mengantarmu di tempat termulia di sisi Allah SWT, Aamin YRA
.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA