Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketika AU AS Memenuhi Udara Timur Tengah Dengan Siluman

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/a-karyanto-karsono-1'>A KARYANTO KARSONO</a>
LAPORAN: A KARYANTO KARSONO
  • Rabu, 17 April 2019, 08:02 WIB
Ketika AU AS Memenuhi Udara Timur Tengah Dengan Siluman
Varian F-35/Net
rmol news logo Inilah debut penggelaran perdana F-35 ke wilayah Timur Tengah. Sejumlah pesawat tempur F-35A Lightning II yang tergabung dalam Skadron Tempur Ekspedisi ke-4 mendarat di Al Dhafra, Uni Emirat Arab.

Tepatnya pada 15 April 2019, armada jet tempur generasi kelima berteknologi siluman (stealth) ini diterbangkan langsung dari pangkalan udara Hill, Utah, AS.

Penggelaran F-35A Lightning II  menyusul Korps Marinir AS yang sudah duluan mengirim jet tempur “satu keluarga” yaitu F-35B ke Timur Tengah pada Februari 2019 lalu. Berbeda dengan F-35B yang mampu mendarat dan lepas landas secara vertikal, F-35A adalah varian yang lepas landas dan mendarat secara konvensional, seperti jet tempur pada umumnya.

Nama lokasi Al Dhafra sendiri langsung menarik perhatian pemerhati militer. Pasalnya, dari pangkalan AS di Uni Emirat Arab inilah jet tempur siluman F-22 Raptor juga melakukan debut tempurnya pada tahun 2010 lalu.

Banyak pihak yang menunggu, peran “saling mengisi” seperti apa yang akan dilakoni antara dua tipe pesawat tempur siluman AS tersebut.

Seperti diketahui, F-22 dan F-35 sama-sama berteknologi stealth dan mampu menjalankan misi tempur berbeda (multi peran). Namun di antara keduanya terdapat penekanan fungsional yang berbeda. F-22 Raptor memiliki fungsi utama sebagai jet tempur dominasi udara (air dominance). Peran utamanya adalah sebagai “penyapu” pesawat-pesawat tempur lawan. Dari jarak amat jauh mendeteksi dengan radar, lalu mematikan radarnya dan menembak mangsanya dengan senyap dan tak terdeteksi. Meski demikian F-22 juga mampu menjalankan misi serangan dengan bom konvensional maupun munisi presisi berpemandu GPS.

Di sisi lain, F-35A/B/C Lightning II memiliki fungsi utama sebagai pesawat penyerang (strike fighter) dengan mengandalkan banyak jenis munisi presisi. Mulai dari bom konvensional,  bom JDAM (Joint Direct Attack Munition) berpemandu GPS, hingga GBU (glide bomb unit) Paveway berpemandu laser.

Selain itu, F-35 memiliki rudal udara ke permukaan dan rudal anti kapal yang berteknologi stealth yaitu JSM (Joint Strike Missile). Bahkan mampu bertempur melawan pesawat tempur lawan, dengan mengandalkan sistem network centric dan rudal udara ke udara jarak jauh, AIM-120 AMRAAM dan rudal jarak pendek AIM-9X Sidewinder.

Dengan kemampuan yang “overlapping” dan bisa saling mengisi, kombinasi F-22 dan F-35 memang akan sangat mematikan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA