"Yang bersangkutan terdeteksi dari jejaring komunikasi. Yang bersangkutan merencanakan amaliyah atau aksi (terorisme) dengan sasaran aparat keamanan," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/3).
M alias Abu Arkam diketahui aktif berkomunikasi melalui facebook dan beberapa akun media sosial terhadap jaringannya, termasuk kepada Abu Hamzah.
“Itu jejak digital yang didalami oleh Densus, sehingga Densus berhasil menemukan yang bersangkutan," imbuhnya.
Dedi menambahkan, Abu Arkam semakin termotivasi untuk melakukan amaliyah pasca penangkapan sejumlah rekan-rekannya di Sibolga, Sumatera Utara. Namun sebelum aksinya dilakukan, Densus 88 lebih dulu meringkusnya.
"Selain aparat keamanan, yang bersangkutan juga memiliki motivasi memburu siapa saja yang menjelekkan ISIS," jelasnya.
Ditangkapnya Abu Arkam menambah total jumlah terduga teroris yang berhasil ditangkap oleh Densus 88 yang saat ini berjumlah delapan orang terkait jaringan Sibolga.
"Penangkapan pertama tanggal 9 Maret dan penangkapan terakhir 19 Maret. Dalam 10 hari ditangkap satu jaringan 8 orang, di luar jaringan JAD 2 orang," demikian Dedi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: