"Tujuan akhirnya apa? Tidak lain adalah dialog, syukur-syukur bagi mereka melibatkan pihak ketiga," kata Tito dalam paparanya di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/12).
Dengan begitu, lanjut Tito, publik melalui media diharapkan jangan mengikuti gendang tarian KKB, yang memang bertujuan untuk meraih simpati masyarakat baik lokal maupun internasional.
"Mereka itu akan mengeksploitasi masalah apapun," ujarnya.
Jenderal kelahiran Palembang 54 tahun silam ini berpandangan, bahwa sebetulnya akar persoalan di Papua adalah kesejahteraan. Hal itu sangat terlihat ketika Manokwari, Papua Barat bisa lebih kondusif dibanding daerah lainya di Papua.
"Padahal benih dan awalnya muncul gerakan separatis itu di daerah Kepala Burung (Manokwari, Papua Barat), makanya mereka (KKB) berada di gunung-gunung itu terisolasi," urai Tito.
Sebab itulah, sambung Tito, Presiden Joko Widodo bersikeras untuk membangun Trans Papua sehingga alur logistik maupun akses ke daerah-daerah yang terisolir dapat terjangkau.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: