Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Capaian TNI Di 2018 Patut Diacungi Jempol

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Sabtu, 22 Desember 2018, 03:58 WIB
Capaian TNI Di 2018 Patut Diacungi Jempol
Susaningtyas NH Kertopati/Net
rmol news logo Sinergi TNI dan Polri berhasil mempertahankan keamanan nasional sepanjang tahun 2018. Hal itu tercermin dari sejumlah demo besar yang berhasil diantisipasi oleh kedua institusi. Tidak hanya itu, TNI bahkan dengan sigap membantu korban bencana alam di sejumlah daerah.

Begitu puji pengamat intelijen dan militer, Susaningtyas NH Kertopati dalam melihat perkembangan dunia pertahanan keamanan dalam negeri selama tahun 2018.  

“Secara internal, TNI telah mencapai level profesional yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi untuk menjaga kedaulatan NKRI dengan peningkatan organisasi di wilayah timur Indonesia, seperti Koarmada lll, Koopsau lll, Pasmar lll dan Divisi 3 Kostrad,” urainya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Sabtu (22/12).

Nuning, sapaan akrabnya, juga memuji program modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang tepat waktu. Salah satunya, kehadiran kapal selam baru dan skuadron tempur.

Kiprah TNI secara regional juga patut diacungi jempol. Sebab, TNI sukses menggelar berbagai operasi bersama dengan militer negara tetangga.

“Bahkan gejolak di Laut Cina Selatan juga berhasil diantisipasi TNI melalui diplomasi pertahanan,” terangnya.

Dalam hal ini, urainya, TNI berhasil menjabarkan pilar kelima Poros Maritim Dunia sebagai bentuk pertahanan maritim di Laut Natuna Utara mengantisipasi skenario terburuk pecahnya konflik Laut Cina Selatan.

Lebih lanjut, pengajar Universitas Pertahanan ini berharap TNI bisa berkonsentrasi penuh dalam mengawal Pemilu Serentak 2019. Dia berharap kehadiran sejumlah purnawirawan TNI di kedua kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden tidak berpengaruh ke pejabat TNI yang masih aktif.

“TNI juga harus menyelesaikan isu separatisme di Papua dengan mekanisme peraturan internasional sebagaimana diatur oleh PBB. Separatisme juga terjadi di berbagai belahan dunia dan ditangani secara profesional oleh militer negara-negara tersebut,” pungkasnya. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA