Namun tudingan miring kepada TNI itu dibantah oleh Wakil Ketua Komisi I DPR Mayjen (Purn) TNI Asril Hamzah Tanjung.
"Belum ada yang dipersalahkan baru disebut massa. Ya itu yang salah preman-preman yang mukulin TNI. Berani-beraninya tentara berseragam resmi, loreng, pangkat kapten dikeroyok. Ini otaknya enggak ada, bodoh itu," kata Asril kepada redaksi, Jumat (14/12).
Menurut dia seorang pangkat kapten di TNI merupakan komandan kompi yang memiliki anak buah mencapai 150 orang.
Asril menyatakan wajar jika anak buahnya tersebut mengamuk kala mendengar komandannya dipukuli apalagi masih dalam berpakaian dinas.
Namun di lain sisi, Anggota DPR Fraksi Gerindra itu juga tidak tahu kenapa rentetannya akhirnya menyerang Mapolsek Ciracas.
"Saya enggak tahu kenapa rentetannya sampai ke Polsek. Mungkin polisi mau nanganinnya terlambat atau gimana, mungkin orang-orang itu dongkol gitu," pungkas Asril.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.