Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

KSAD: Solusi Hard Approach Tidak Akan Hentikan Berkembangnya Ekstremisme

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 17 Oktober 2018, 19:20 WIB
KSAD: Solusi Hard Approach Tidak Akan Hentikan Berkembangnya Ekstremisme
Mulyono/Net
rmol news logo Penanggulangan terorisme memerlukan upaya komprehensif yang menyentuh akar permasalahan utama tanpa melabeli satu kelompok agama, negara atau ras.

Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Mulyono, saat mewakili Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada acara The 2018 Chiefs Of Defense Conference di Washington, D.C, Amerika Serikat, Selasa (16/10).

Chiefs of Defense Conference merupakan forum internasional tahunan bagi para Panglima Militer dari mitra pertahanan AS di seluruh dunia. Pertemuan yang baru dilaksanakan tiga kali oleh AS ini, berlangsung selama satu hari penuh dan dipimpin langsung Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Joseph Dunford.

Tujuan penyelenggaraan tahun ini lebih fokus pada kerjasama transregional serta mempertahankan diri dari ancaman Violent Extremist Organization (VEO) melalui pendekatan strategis hubungan militer guna melawan terorisme.

Pada kesempatan tersebut, Jenderal TNI Mulyono menyampaikan soal situasi kerjasama regional trilateral antara Indonesia, Filipina dan Malaysia di Laut Sulu atau yang dikenal dengan Terrorist Triangle Transit.

KSAD menyampaikan bahwa antisipasi potensi ancaman dilakukan dengan kegiatan patroli maritim dan patroli udara bersama serta berbagi informasi antar militer ketiga negara.

"Dalam konteks yang lebih luas, karakteristik transnasional dari terorisme yang memiliki jaringan internasional,  untuk menghadapinya membutuhkan pemanfaatan ASEAN sebagai forum utama penting dalam kerja sama penanganan terorisme. Ini semakin urgen,  dengan beralihnya pola gerakan terorisme dari yang semula terpusat di Timur Tengah menjadi tersebar ke berbagai belahan dunia," terang KSAD.

Mulyono juga menyampaikan pandangannya bahwa solusi smart approach yang bersifat multi aspek dan berjangka panjang sangat efektif menghadapi perkembangan organisasi ekstrimis di Indo-Pasifik. Di wilayah ini banyak sekali persoalan kesenjangan di berbagai aspek kehidupan yang dapat digunakan sebagai ruang hidup organisasi ekstremis.

"Solusi hard approach tidak akan menghentikan berkembangnya ekstremisme. Persoalan ini, bukan hanya masalah keamanan dan pertentangan kelompok. Kita harus berjalan bersama dalam suatu wadah internasional, dan merumuskan langkah-langkah konkret untuk menyelesaikan akar dari permasalahan secara berkelanjutan," ujarnya.

Dalam forum yang dihadiri KSAD juga berlangsung presentasi dari para panglima militer negara lain tentang pandangan global tentang ISIS, misi NATO di Irak, G5 Sahel di Afrika Barat, RSM di Afghanistan, dan perdagangan manusia di Laut Mediterania. [nes]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA