Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Peran TNI Atasi Penyelundupan Patut Diapresiasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 05 Oktober 2018, 22:23 WIB
Peran TNI Atasi Penyelundupan Patut Diapresiasi
Sahroni/Net
rmol news logo Bertepatan dengan hari jadi yang ke-73, TNI diminta meningkatkan sinergitas dengan lembaga penegak hukum, khususnya di wilayah perairan dan perbatasan Indonesia.

Peran aktif TNI dalam operasi non militer seperti bantuan kemanusiaan dan rehabilitasi bencana alam yang terjadi di Indonesia amat diperlukan.

Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni melihat pentingnya kerja sama di wilayah pintu masuk Indonesia dalam hal ini perbatasan.

Untuk itu, dia mengapresiasi peran TNI sepanjang tahun 2018. Mengutip berbagai pemberitaan media massa, berbagai penangkapan di wilayah perairan dan perbatasan dilakukan oleh TNI sepanjang tahun ini.

Seperti penangkapan kapal MV Sunrise Glory di Selat Phillip perbatasan antara Singapura dan Batam oleh KRI Sigurot 864 yang dikomandani Mayor Laut Arizzona yang belakangan diketahui memuat tiga ton narkotika jenis sabu.

Ada pula penangkapan illegal fishing pada Sabtu lalu (22/9). Ketika itu, TNI AL melalui KRI Sutedi Senoputra (SSA) 378 yang melaksanakan Operasi Malaka Sagara-18 menangkap satu kapal ikan berbendera Vietnam di Perairan Anambas karena melakukan penangkapan ikan di wilayah NKRI (ZEEI) secara ilegal. Pada 3 Maret 2018, patroli laut dari pangkalan TNI AL Lhokseumawe menangkap satu kapal bermuatan delapan ton pakaian, dua ton pakan ayam dan 210 ekor ayam jago asal Thailand saat berlayar di Perairan Aceh Tamiang.

"Masih banyak contoh penangkapan penyelundupan yang digagalkan oleh TNI di wilayah perbatasan. Walaupun secara UU dinyatakan peran TNI sebagai penjaga kedaulatan, penjagaan keamanan dan penegakan hukum di wilayah perbatasan dirasakan sangat memerlukan sinergitas antara lembaga penegak hukum dengan TNI," papar Sahroni kepada wartawan, Jumat (5/10).

Politisi Partai Nasdem itu juga mengapresiasi minimnya bentrokan yang melibatkan TNI dan Polri sepanjang 2018. Keberhasilan itu, tak pelak dari komunikasi aktif para petinggi kedua lembaga.

“Panglima TNI dan kapolri sama-sama berkomitmen akan meningkatkan sinergitas. Keduanya juga berpesan kepada jajarannya untuk menjaga kekompakan satu sama lain, termasuk dengan lembaga lain. Pemberian sanksi tegas terhadap para oknum yang terlibat kejahatan hingga bentrokan juga tentunya membuat TNI dan Polri semakin profesional sepanjang tahun 2018,” terang Sahroni.

Dia menambahkan, peran TNI dalam operasi non militer seperti ketika terjadi gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat hingga gempa berdampak tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. TNI, menurutnya aktif secara total dalam membantu penyaluran logistik, pencarian dan evakuasi korban hingga proses rehabilitasi.

“Peran serta TNI melalui operasi non militer dalam bantuan terhadap korban bencana sangat luar biasa. Penyaluran logistik dan evakuasi korban menggunakan pesawat Hercules. Pelibatan pencarian para korban yang masih belum ditemukan hingga proses pembangunan atau rehabilitasi keseluruhannya melibatkan unsur TNI. Ini bukti nyata TNI untuk masyarakat dan bangsa Indonesia yang tengah berduka atas bencana alam,” demikian Sahroni. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA