Pesan itu disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat pembekalan kepada 724 Capaja TNI-Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/7). Dalam acara itu, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Tito Karnavian, juga hadir untuk memberi pembekalan.
Panglima TNI menyebut ancaman terhadap negara yang bebentuk tindak pidana terorisme juga memanfaatkan kecanggihan teknologi.
"Untuk menghadapi ancaman tersebut, seluruh perwira harus belajar mengisi diri, menambah ilmu. Pak Kapolri menyampaikan bahwa kuliah sampai pada tingkat yang paling tinggi. Itu bukan hanya sekedar titel, tapi harus memiliki isi yang bisa diimplementasikan dalam penugasan," kata Hadi.
Kata dia, hampir semua lini kehidupan sudah menggunakan teknologi siber di era keterbukaan informasi. Teknologi siber memberi banyak kemudahan, termasuk untuk berkomunikasi dalam jarak jauh. Tapi, ada kekurangannya. Teknologi dapat mempermudah kelompok teroris menyebarkan doktrin radikalisme atau mengajarkan cara membuat alat peledak kepada banyak orang.
Hadi menuntut para perwira TNI-Polri yang besok akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara untuk beradaptasi dengan tantangan-tantangan teknologi secara serius.
"Itu bekal tugas di kesatuan nanti," jelas Hadi Tjahjanto.
[ald]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: