Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

BOM SURABAYA

GMKI: Indonesia Kena Pukulan Telak, Presiden Mesti Evaluasi Pejabat Keamanan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Minggu, 13 Mei 2018, 16:51 WIB
GMKI: Indonesia Kena Pukulan Telak, Presiden Mesti Evaluasi Pejabat Keamanan
rmol news logo Presiden tidak bisa membiarkan kelalaian anak buahnya dalam menjaga keamanan masyarakat dan negara. Evaluasi mesti dilakukan terhadap para petinggi keamanan setelah dua kejadian besar terkait terorisme terjadi dalam sepekan terakhir.    

Tuntutan itu disampaikan Sekretaris Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Alan Christian Singkali, merespons teror bom di tiga gereja di Surabaya yang terjadi tadi pagi. Saat berita ini dilaporkan, jumlah korban tewas dari tragedi tersebut sudah berjumlah 17 orang.

"Kami meminta Presiden Jokowi untuk mengevaluasi Kapolri, Panglima TNI, Kepala BIN, Menko Polhukam atas kejadian bom bunuh diri di Surabaya," kata Alam kepada wartawan di Grha Oikumene, Salemba, Jakarta, (13/5).

Menurutnya, rentetan aksi terorisme di Indonesia sudah pada level sangat mengkhawatirkan. Dalam seminggu dua peristiwa besar terjadi. Kerusuhan dan penyanderaan di Mako Brimob (Depok, Jawa Barat), memakan lima korban jiwa dari pihak polisi. Kemudian, serangan serentak terhadap tiga gereja di Surabaya yang menewaskan belasan orang.

"GMKI meminta Kapolri dan BIN mengedepankan keselamatan rakyat sebagai hukum tertinggi di negara ini," tegas Alan mewakili Ketum GMKI, Sahat Martin Sinurat, yang berhalangan hadir.

Bagi GMKI, peristiwa Bom Surabaya adalah pukulan telak buat bangsa Indonesia.

"Ini menistakan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika," ucap Alan. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA