Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

HARI BHAKTI KE-72

Paspampres Akan Gelar Body Contest Untuk Perlihatkan Kesiapan Menjaga VVIP

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Rabu, 27 Desember 2017, 14:15 WIB
Paspampres Akan Gelar Body Contest Untuk Perlihatkan Kesiapan Menjaga VVIP
Paspampres/Net
rmol news logo Untuk menyambut Hari Bhakti ke-72, Pasukan Pengawal Presiden (Paspamres) akan menggelar body contest di kalangan anggota, besok (Kamis, 28/12).

Kegiatan lomba akan dibuka pada pukul 09.00 WIB di Lapangan Tenis, Markas Paspampres, di Jalan Tanah Abang II, Jakarta Pusat.

Menurut Koordinator Body Contest, Kapten (Inf.) H. Purba Amk, body contest diselenggarakan untuk membentuk kesiapan anggota Paspampres dalam melaksanakan tugas pokok mengamankan pejabat VVIP dan keluarga.

Selain itu, body contest ini juga bagian dari upaya membiasakan budaya hidup sehat yang jauh dari bahaya narkoba.

"Dengan tubuh atau body yang sudah terbentuk pasti akan tinggi rasa ingin hidup sehat di kalangan anggota Paspampres. Dengan hidup sehat dan berolahraga otomatis pasti tidak akan menggunakan narkoba dan sejenisnya," ujar Kapten Purba.

Dia menambahkan, kompetisi ini juga diharapkan menjadi contoh kepada masyarakat untuk hidup sehat dan menjauhi narkoba.

Paspampres lahir di masa awal kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam menghadapi tekanan Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia Kedua, sejumlah pemuda yang tergabung dalam kesatuan Tokomu Kosaku Tai mantan anggota Pembela Tanah Air (Peta) berinisiatif untuk mengawal dan mengamankan Presiden dan Wakil Presiden.

Di bulan Januari 1946 pasukan Belanda kembali menduduki Jakarta dan ingin menangkap Presiden Sukarno dan Wakil Presiden M. Hatta.

Untuk menjamin keamanan Presiden dan Wakil Presiden, Sekretaris Negara Pringgodigdo ketika itu mengeluarkan perintah pengamanan pimpinan nasional. Operasi ini kelak dikenal dengan istilah “Hijrah ke Jogjakarta”.

Unsur-unsur pejuang khusus dibentuk untuk mengamankan jalur kereta api yang membawa Presiden dan Wakil Presiden ke Jogjakarta.

Pengamanan dilakukan mulai dari titik keberangkatan yang berada persis di belakang kediaman Presiden Sukarno ketika itu, di Jalan Pegangsaan Timur.

Secara rahasia kereta api luar biasa (KLB) yang membawa Bung Karno diberangkatkan menjelang senja pada tanggal 3 Januari 1946, dan tiba di Jogjakarta keesokan harinya.

Di Jogjakarta, Presiden Sukarno menetap di bekas rumah Gubernur Belanda di Jalan Malioboro, persis di depan Benteng Vredenburg, sementara Wakil Presiden menetap di Jalan Reksobayan.

Tanggal keberangkatan Bung Karno dan Bung Hatta ke Jogjakarta inilah yang kemudian dipilih sebagai hari lahir dan Hari Bhakti Paspampres. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA