Hal itu disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (30/3)
"Kalau ada penyusupan teror, itu juga diantisipasi. Itu sudah dilakukan oleh Densus 88 jadi sudah ada kegiatan-kegiatan deteksi dini terhadap potensi kerawanan teror," kata Boy
Menurut Boy, selain pengamanan yang sifatnya terbuka, kegiatan deteksi dini untuk mengantisipasi serangan teror juga terus dilakukan. Namun demikian menurut Boy serangan teror atau penyusupan yang akan terjadi tak akan bisa disampaikan secara terbuka.
"tentu juga itu lebih bagus menjadi konsumsi petugas saja," tegas Boy
Boy berkilah pihak kepolisian telah berkomunikasi dengan beberapa peserta aksi sebagai bentuk kewajiban bagi kepolisian untuk memberikan pelayanan pengamanan kepada masyarakat baik yang berunjuk rasa ataupun masyarakat yang tidak terlibat.
"Jadi masyarakat tidak perlu takut. kepolisian dibantu ada dari unsur TNI, Satpol PP, Polda, untuk mengamankan kegiatan,"demikian Boy.
[san]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: