Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Korban Perampokan Sadis Pulomas Sering Berhalusinasi Di Kamar Mandi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 19 Januari 2017, 15:31 WIB
Korban Perampokan Sadis Pulomas Sering Berhalusinasi Di Kamar Mandi
Rekonstruksi Perampokan Sadis Pulomas/Net
rmol news logo Trauma kamar mandi melanda anak kedua Dodi Triono, Zanette Kalila Amaria, yang menjadi korban selamat kasus pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur.

Atas alasan itu, Zanette dan empat korban selamat lainnya, Fitriani, Emi, Nursanti alias Santi, dan Windy yang nyaris tewas di kamar mandi sempit tersebut, meminta pendampingan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

"Para saksi meminta perlindungan bukan karena belum nyaman meski tersangka sudah ditangkap. Artinya orang punya trauma atas peristiwa itu. Trauma itu sampai sekarang masih dialami dan dirasakan," kata Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu usai berkonsultasi dengan penyidik Dit Reskrimum Polda Metro Jaya (PMJ), Kamis (19/1).

Menurut Edwin, saksi masih sering berhalusinasi saat bersinggungan dengan hal-hal bersifat kamar mandi. Pasalnya, selain ikut kehabisan napas, mereka yang selamat juga ikut menyaksikan enam korban lainnya meregang nyawa saat disekap di kamar mandi berukuran 1,5x1,5 meter tersebut.

"Karena mungkin lama waktunya penyekapan mereka di kamar mandi itu. Sehingga, masih ada trauma dengan kamar mandi," apar Edwin.

Terkait proses perlindungan terhadap kelima korban, Edwin mengatakan akan memberikan perlindungan prosedural. Salah satunya, berupa pendampingan dalam setiap proses hukum yang dijalani korban. Termasuk juga menyediakan fasilitas penerjemah. Mengingat korban Zanette diketahui mengalami kendala fisik tunawicara.

"Baik proses hukum di kepolisian mau pun nanti di pengadilan. Serta kalau ada kebutuhan penerjemah untuk korban Zanette akan disediakan," lanjutnya.

Selain itu, pihak LPSK juga akan memberikan bantuan medis dan psikologis buat para korban. Sehingga, ada tahap pemulihan sakit atau trauma akibat peristiwa tersebut.

"Tujuannya, agar dalam menjalani proses pemeriksaan ini, mereka menyampaikan keterangan secara benar, sehat, bebas dan ada rasa kenyamanan," pungkasnya.

Untuk diketahui, selain kelima korban selamat, enam korban tewas akibat insiden tersebut. Antara lain, Dodi (pemilik rumah), Diona Arika Andra Putri (anak pertama Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (anak ketiga Dodi), Amel (teman Gemma yang sedang menginap saat kejadian), Sugianto (sopir), dan Tasrok (sopir). [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA