Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Surveilans, Peran Kunci Komplotan Perampok Spesialis SPBU

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 12 Januari 2017, 17:32 WIB
rmol news logo Peran surveilans atau mata-mata, jadi kunci penentu bagi Saiful Arif alias Bulguk dan komplotannya merampok uang dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Jalan Raya Hankam, Jatiwarna, Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (3/1) lalu.

Peran tersebut dipercayakan kepada Zaini, sebelum tiga anggota komplotan lainnya Shomad, Ismail dan Roy aliad Kocor dilibatkan.

"Mereka kerap beraksi tanpa target khusus. Jadi, lokasinya randok aja. Tapi, ada yang menggambar (surveilans), diperankan Zaini," kata Kanit IV Subdit Resmob Dit Reskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Teuku Arsya Khadafi di kantornya, Kamis (12/1).

Biasanya, Zaini akan memantau lokasi target dua atau tiga hari sebelum komplotan itu beraksi. Pria lulusan SD itu akan duduk-duduk sejenak di sekitar SPBU setelah mengisi bahan bakar untuk melihat situasi.

Setelah itu, informasi tersebut disampaikan kepada Bulguk selaku kapten dari komplotan tersebut.

Kemudian, dua kendaraan bermotor dan sejata tajam disiapkan untuk melancarkan aksi pencurian dengan kekerasan itu.

Shomad akan berperan sebagai joki untuk Bulguk dan Kocor dibonceng Ismail.

Nahas, saat pelaksanaan eksekusi, sekuriti SPBU Agus Nurjaman yang bertugas mengantarkan uang jadi sasaran bacokan golok Bulguk dan celurit Roy.

Tas berisi uang tunai Rp 300 juta pun berpindah tangan meninggalkan Agus yang terkapar bercucuran darah akibat luka bacok di sekujur tubuhnya.

"Yang eksekusi si Bulguk pakai golok dan Kocor pakai celurit. Tanpa basa-basi, Bulguk langsung menebaskan goloknya ke tubuh korban secara bertubi-tubi," papar Arsya.

Beruntung korban bisa diselamatkan karena segera dilarikan warga ke rumah sakit terdekat.

Sementara itu, uang hasil kejahatan dibagi-bagi dengan rincian, Zaini mendapat jatah Rp 30 juta atas jasa surveilansnya. Lalu, tiga anggota lainnya masing-masing diberi Rp 40 juta dan sisanya untuk Kapten.

Seminggu berselang, aparat Resmob melacak keberadaan Bulguk dan menangkapnya di Surabaya, Jawa Timur.

Dari nyanyian Bulguk, polisi kembali mengamankan dua tersangka lainnya Shomad dan Zaini di daerah Lagoa, Jakarta Utara.

Namun, saat melakukan pengembangan terkait lokasi penyimpanan barang bukti, Bulguk justru berupaya kabur dan melawan petugas.

Alhasil, timah panas pun bersarang di badannya hingga menyebabkan Kapten meninggal dunia karena kehabisan darah.

Saat ini, polisi tengah memburu dua tersangka lainnya yang telah ditetapkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kepolisian.

Selain tiga tersangka, termasuk Bulguk yang meninggal dunia, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti dari aksi pencurian dengan kekerasan tersebut.

Antara lain, satu unit kendaran untuk beraksi, seuntai kalung emas dan uang tunai senilai Rp 1.150.000.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para tersangka dijerat pasal 365 KUHP dengan ancaman pidana maksimal sembilan tahun penjara. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA